CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

Bea Cukai Dukung IKM Kabupaten Malang Go Global, Siapkan Fasilitas Pendukung Ini

by Humas Universitas Ma Chung / 30 July 2025 / Published in Machung

Arvendo Mahardika | Rabu, 30 Juli 2025 | 14:45 WIB

AboutMalang.com – Komitmen mendorong UMKM, khususnya IKM Kabupaten Malang menembus pasar ekspor semakin diperkuat melalui sinergi lintas instansi.

Dalam Pelatihan Persiapan Business Matching bertajuk “Langkah Awal Ekspor” yang digelar Universitas Ma Chung, Rabu, 30 Juli 2025 di Ijen Suites Hotel Kota Malang, Bea Cukai Malang turut menyampaikan dukungan nyata mereka bagi para pelaku usaha lokal.

Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Malang, Pitoyo Pribadi, mengatakan bahwa sejak pandemi, UMKM terbukti paling tangguh dalam menghadapi krisis.

Melihat hal tersebut, Kementerian Keuangan RI melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memberi mandat tambahan untuk mendampingi UMKM menuju ekspor.

“Kami melihat UMKM yang paling survive. Karena itu, pimpinan kami memerintahkan untuk turun tangan membantu. Kami dirikan Klinik Ekspor Bea Cukai,” ujar Pitoyo.

Ia menjelaskan bahwa Klinik Ekspor telah mendampingi beberapa perusahaan lokal hingga berhasil mengekspor produknya.

Menurutnya, kolaborasi dengan kalangan akademisi seperti Universitas Ma Chung menjadi kunci penting.

“Kami berharap dengan effort akademisi dan instansi yang punya tupoksi, para pelaku UMKM bisa benar-benar berhasil menjadi eksportir,” tambah Pitoyo.

Bea Cukai pun menjelaskan langkah praktis untuk memulai ekspor, yakni punya Nomor Induk Berusaha (NIB), kenali produk dan tentukan HS Code (kode sistem harmonisasi), dan ukur volume kargo serta siapkan dokumen ekspor.

Kemudian buat dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), dan ekspor bisa diproses.

Namun, tantangan ekspor juga tidak sedikit. Pitoyo menyebutkan tiga masalah utama yang kerap ditemui UMKM, khususnya IKM.

Antara lain standar dan sertifikasi produk, seperti sertifikat halal, HACCP, standar kemasan dan label.

Selain itu, kendalanya ialah akses pasar internasional, karena data peluang ekspor belum banyak diakses IKM.

Serta kapasitas produksi, yang kadang belum mampu memenuhi permintaan buyer.

“Solusinya adalah kolaborasi. Dengan bekerja bersama, kapasitas bisa ditingkatkan,” pungkasnya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian upaya Universitas Ma Chung dan mitra pemerintah untuk mencetak pelaku ekspor baru dari Kabupaten Malang.

Pelaku IKM pun diajak menyiapkan diri secara serius agar mampu bersaing di pasar global.

Sementara itu, Rektor Universitas Ma Chung sekaligus Ketua Tim Peneliti, Prof. Dr. Ir. Stefanus Yufra Menahen Taneo, M.S., M.Sc., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan business matching dengan calon buyer dari Arab Saudi yang direncanakan berlangsung pada Oktober atau November 2025 mendatang.

“Kami harap yang hadir hari ini adalah yang ikut business matching. Nantinya akan ada penandatanganan pakta integritas,” kata Yufra.

Ia juga menekankan bahwa setelah sesi business matching, para pelaku IKM tidak akan dibiarkan sendiri, melainkan akan mendapatkan pendampingan lanjutan sesuai dengan kebutuhan ekspor mereka.

Yufra menjelaskan bahwa program ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kemendikbudristek, bukan dari dana pribadi para dosen.

“Tentu penggunaannya mengikuti Permenkeu Nomor 39 Tahun 2024,” tambahnya.

Link berita asli di sini

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP