Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: info@machung.ac.id. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: info@machung.ac.id
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Redaksi
Minggu, 17 November 2024 | 08:00
MALANG– Untuk meningkatkan kompetensi Kepala SMP Swasta Kota Probolinggo, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Probolinggo mengadakan kegiatan Pelatihan Kepemimpinan dan Kewirausahaan di Universitas Ma Chung, Sabtu (16/11/2024).
Ada 42 peserta pelatihan yang berasal dari unsur kepala sekolah dan wakil kepala sekolah dari 19 SMP Swasta di Kota Probolinggo.
Ada dua materi yang diberikan dosen Universitas Ma Chung Felik Sad Windu Wisnu Broto, SS., M.Hum. Felik sebagai pemateri utama dalam Diklat Pengembangan Kompetensi Kepala Sekolah. Yaitu materi Kepemimpinan dengan judul ‘Peningkatan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Menciptakan Lingkungan Belajar Yang Berkualitas’. Selain itu materi Kewirausahaan berjudul ‘Membangun Kemandirian Sekolah Melalui Penguatan Kompetensi Kepala Sekolah di Bidang Kewirausahaan.’
Dalam pengantarnya Felik menjelaskan mengenai tantangan besar yang saat ini dihadapi oleh kepala sekolah adalah mengenai mutu dan kemandirian sekolah. Mutu sangat berhubungan sekali dengan kompetensi kepemimpinan kepala sekolah dan kemandirian sangat berhubungan sekali dengan kompetensi kewirausahaan kepala sekolah.
“Saya diberikan kebebasan oleh panitia untuk memberikan materi dalam diklat ini. Saya memilih tema yang menurut saya sangat relevan dengan tantangan kepala sekolah saat ini, yaitu perihal mutu dan kemandirian sekolah. Sekolah swasta tentu berbeda dengan sekolah-sekolah negeri. Tantangan sekolah swasta lebih banyak. Lebih pelik, lebih ribet dan menantang daripada sekolah negeri,” urai Felix.
“Pengalaman saya saat visitasi akreditasi ke sekolah dan madrasah membuat saya merefleksikan kembali, apa problem terbesar saat ini yang dihadapi sekolah swasta? Bagaimana caranya supaya mereka bisa survive? Semoga materi saya ini bisa membantu bapak ibu semua!” sambungnya.
Materi pertama berbicara mengenai sekolah swasta yang perlu menjaga mutu sekolah. Calon murid tidak akan melirik sekolah jika sekolah tidak seksi untuk dilirik.
Keseksian sekolah ditunjukan salah satunya melalui mutu sekolah. Maka tugas kepala sekolah adalah memastikan mutu sekolah tetap dijaga dan bahkan harus ditingkatkan.
Untuk mencapai mutu yang berkualitas, sekolah perlu menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas dengan cara meningkatkan mutu kurikulum dan metode pengajaran, meningkatkan kualitas guru dan sarana prasarana.
“Saat visitasi akreditasi banyak kepala sekolah yang curhat ke saya. Maaf pak, mutu sekolah kami kurang bagus, sarana prasara sekolah kami kurang lengkap. Bapak tahu sendiri bagaimana keuangan kami. Pendapatan kami hanya dari siswa, sedangkan jumlah siswa kami dari tahun ke tahun semakin menyusut. Menurut saya persoalan ini adalah persoalan yang selalu ada saat saya visitasi akreditasi. Dan itu masih relevan sampai saat ini,” urainya.
Menurut Felik, jawaban dari persoalan ini adalah kewirausahaan. Yakni bagaimana kepala sekolah lantas mampu membangun konsep kewirausahaan untuk sekolahnya. Ini urgent dan mendesak, bangun konsep kewirausahaan untuk sekolah.
Materi kedua mengenai kewirausahaan. Yaitu membangun kemandirian sekolah melalui penguatan kompetensi kepala sekolah di bidang kewirausahaan.
Tantangan terbesar sekolah swasta adalah perihal pendanaan operasional sekolah. Selalu yang terjadi adalah besar pasak daripada tiang. Pengeluaran lebih besar dari pendapatan. Maka di sini kepala sekolah dituntut untuk memikirkan kemandirian finansial. Bagaimana kepala sekolah mampu berpikir strategis untuk kewirausahaan sekolah. Menurut Felik, kewirausahaan dalam pendidikan merujuk pada kemampuan kepala sekolah untuk menciptakan inovasi dalam pengelolaan sekolah, memanfaatkan peluang dan menghasilkan dampak positif terhadap proses pembelajaran.
Dalam sesi tanya jawab, ada lebih dari enam peserta yang bertanya terkait materi yang diberikan. Di sela-sela pertanyaan ada peserta yang memberikan apresiasi terhadap materi yang diberikan.
Kepala SMP Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo, Rachmawati Fitriyah, S.Pd mengapresiasi diklat ini karena sangat bermanfaat bagi dirinya. Ia merasa senang dan respect terhadap materi yang diberikan.
“Terima kasih Bapak Felik atas materi yang diberikan. Sebenarnya saya ada kegiatan sekolah yang harus saya damping tetapi saya memilih untuk mengikuti diklat ini. Pilihan saya tidak salah. Saya banyak menerima masukan dari Bapak mengenai mutu dan kemandirian sekolah,” katanya.
“Saya tidak bisa berkata apa-apa. Materi bapak itu cocok dengan kebutuhan kami, kami sedang memiliki persoalan dan bapak memberikan solusinya. Dan terima kasih bapak atas inspirasinya” sambung Fitri.
Ketua MKKS Kota Probolinggo Gatot Ary Bowo, S.Pd mengatakan kegiatan ini diselenggarakan oleh MKKS Kota Probolinggo. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah dalam hal mutu sekolah. Kegiatan ini seharusnya rutin dilakukan tetapi karena satu dua hal, maka baru bisa dilakukan pada bulan ini.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Universitas Ma Chung yang sudah menerima kunjungan kami dengan sangat baik. Terima kasih sudah mengizinkan Bapak Felik (Felik Sad Windu Wisnu Broto, SS., M.Hum) untuk menjadi narasumber kami dalam pelatihan ini. Kami sangat kagum dengan keberadaan Universitas Ma Chung. Kami baru pertama kali ini berkunjung. Bahkan kami juga baru tahu kalau di Malang ada Universitas bernama Ma Chung dengan lokasi kampus yang sangat bagus, dengan sarana yang mewah dan lengkap” Kata Gatot.
Wakil Rektor 3 Universitas Ma Chung Wawan Eko Yulianti, Ph.D menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kunjungan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah dari 19 SMP Swasta Kota Probolinggo. Ia berharap kunjungan ini membawa hasil yang luar biasa seperti yang sudah diharapkan.
Menurut Wawan masih banyak orang yang belum mengenal Universitas Ma Chung. Harapannya kunjungan ini juga akan membawa dampak positif bagi Universitas Ma Chung. Semakin banyak orang mengenal Ma Chung.
“Kami berterima kasih atas kehadiran bapak ibu semua, kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yang tergabung dalam Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Probolinggo. Harapan kami apa yang menjadi tujuan bapak ibu semuanya bisa tercapai, yaitu diklat peningkatan kompetensi kepala sekolah agar mutu sekolah meningkat,” katanya.
“Kami juga berterima kasih kepada Bapak Felik selaku narasumber yang memberikan materinya. Saya sangat percaya pengalaman Bapak Felik bertahun-tahun sebagai asesor BAN S/M mampu memberikan isnpirasi bagi kepala sekolah untuk meningkatkan mutu sekolah” sambung Wawan. (sadw)
Link berita asli di sini.
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.