Puluhan guru Taman Kanak-kanak (TK) dari wilayah Kedungkandang antusias mengikuti workshop pembuatan buku cerita anak menggunakan kecerdasan buatan (AI) Canva. Acara yang digelar di Theter Room Universitas Ma Chung pada hari Jum’at 26 September 2025, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Dunia Literasi Guru Cerdas, yang bertujuan untuk membekali para pendidik sebelum mengikuti kompetisi membuat cerita anak.

Kegiatan ini menghadirkan Ayyub Anshari Sukmaraga, S.Sn., M.Ds. Dosen dari Program Studi Visual Communication Design (DKV) Universitas Ma Chung, sebagai pemateri utama. Beliau memandu para guru untuk memahami seluk-beluk penciptaan karya naratif yang menarik bagi anak-anak, sekaligus memperkenalkan pemanfaatan teknologi AI untuk membuat visualisasi cerita.

Workshop ini menjadi angin segar bagi para guru yang sehari-hari berkutat dengan metode pengajaran konvensional. Mereka diajarkan secara rinci, mulai dari tahap konseptualisasi hingga produksi visual. Pak Ayyub menekankan pentingnya tiga elemen kunci dalam sebuah cerita, yaitu karakter (character), tujuan (goal), dan konflik (conflict).

“Karakter dalam cerita anak-anak sebaiknya minimal satu, atau bisa lebih. Namun, untuk buku anak-anak, lebih baik hanya satu atau dua karakter sehingga anak-anak lebih mudah untuk mengingatnya,” ungkap Pak Ayyub di sela-sela penyampaian materi.

Lebih lanjut, Ia juga memaparkan elemen-elemen pendukung yang tak kalah penting, seperti lokasi (location), pemicu kenangan (inciting memory), pertanyaan cerita (story question), tema (theme), kebutuhan (need), alur perubahan karakter (arc), dan akhir cerita (ending). Para peserta juga dibekali pemahaman mendalam mengenai Juknis (Petunjuk Teknis) dan kriteria penilaian lomba yang akan mereka ikuti. Pemenang lomba ini rencananya akan diumumkan pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI pada bulan November mendatang.

Di sisi lain, Ibu Lian, selaku panitia acara dari Festival Dunia Literasi Guru Cerdas, menyatakan harapannya agar workshop ini tidak hanya berhenti sebagai persiapan lomba. Ia ingin para guru dapat mengadopsi dan menggunakan teknologi digital dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari.

“Diharapkan setelah kegiatan ini para guru TK ini bisa memakai aplikasi-aplikasi yang dapat menunjang pembelajaran. Selain untuk membuat buku cerita, tetapi juga digunakan dalam kegiatan di kelas. Karena hampir semua, seperti lembar kehadiran dan yang lain, kita juga sudah mulai menggunakan Canva untuk mencari desainnya,” tutur Bu Lian.

Kegiatan ini menandai semangat sinergi Universitas Ma Chung dalam mendukung langkah maju bagi dunia pendidikan anak usia dini di Kecamatan Kedungkandang. Dengan penguasaan teknologi seperti Canva AI, para guru diharapkan mampu menciptakan materi ajar yang lebih inovatif dan personal, sehingga dapat meningkatkan minat baca dan imajinasi anak sejak dini.