Dengan situasi dunia yang penuh keberagaman budaya, komunikasi dalam situasi kerja memegang peranan penting yang tidak bisa diabaikan. Untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai hal ini, Program Studi English for Global Creative Communication (E-GCC) Universitas Ma Chung bekerja sama dengan Lucky Journey mengadakan kuliah tamu bertajuk Effective Communication in Cross-Cultural Marketing pada Selasa, 15 April 2025.

Kegiatan ini menghadirkan Daveena, B.A., seorang relawan Lucky Journey asal Inggris yang telah berpengalaman sebagai marketing executive di berbagai perusahaan dan startup berskala internasional. Bertempat di kampus Universitas Ma Chung, kuliah tamu ini diikuti oleh mahasiswa Program Studi English for Global Creative Communication (E-GCC) dan International Business Management yang antusias menyambut kesempatan belajar langsung dari praktisi global.

Lilis Lestari Wilujeng, S.S., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa Universitas Ma Chung, menyampaikan bahwa kehadiran Daveena menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari praktisi dengan pengalaman internasional.

Ia menyampaikan, “Kami senang bersama Lucky Journey bisa menghadirkan Daveena dalam kuliah tamu ini. Beliau akan berbagi bagaimana cara berkomunikasi dengan jelas dan penuh respect dalam lingkungan kerja lintas budaya, terutama di bidang marketing dan kerja tim. Hal ini sangat penting khususnya di era global seperti saat ini. Semoga sesi ini bisa membuka wawasan mahasiswa dan jadi bekal yang bermanfaat untuk terjun ke dunia profesional.”

Dalam pemaparannya, Daveena menjelaskan berbagai aspek penting yang perlu diperhatikan dalam dunia kerja global. Ia membahas bagaimana mempersiapkan dan berpartisipasi dalam rapat, strategi untuk bekerja efektif dalam tim secara online, serta pentingnya penggunaan alat kolaborasi digital seperti Google Docs, Trello, dan Slack.

Ia juga membagikan pengalaman nyata terkait perencanaan kerja menggunakan dokumen yang aplikatif, membandingkan pengalaman bekerja di startup dan agensi, serta membekali peserta dengan pola pikir siap kerja dan berbagai tips komunikasi yang berguna.

Menurutnya, kemajuan teknologi dan perubahan yang dipercepat oleh pandemi telah menjadikan kerja jarak jauh sebagai norma baru. Meski begitu, ia menegaskan bahwa bekerja dari jarak jauh tidak berarti kehilangan koneksi antar anggota tim.

“Bekerja secara jarak jauh bukan berarti kehilangan koneksi antar anggota tim. Ada banyak cara untuk menjaga komunikasi tetap efektif, seperti menggunakan sync tools (seperti Google Docs, Trello, atau Slack), melakukan pertemuan tim secara rutin setiap minggu, memberikan instruksi yang jelas beserta tenggat waktu yang pasti untuk memperlancar alur kerja, menghargai perbedaan zona waktu, serta membangun budaya tim,” jelas Daveena.

Melalui sesi ini, mahasiswa memperoleh wawasan praktis dan bekal pemahaman tentang dinamika kerja global, khususnya dalam bidang pemasaran lintas budaya. Kuliah tamu ini menjadi bukti nyata komitmen Universitas Ma Chung dalam menyiapkan lulusan yang adaptif, komunikatif, dan siap menghadapi tantangan dunia profesional di kancah global.