Universitas Ma Chung menggelar diskusi yang berharga melalui acara bincang santai yang diselenggarakan pada Kamis, 30 Januari 2025, di Gedung RnD lantai 6. Acara ini menghadirkan Assoc. Prof. Suparto, Tenaga Ahli Wamen Diktisaintek, sebagai pembicara utama untuk membahas mengenai revitalisasi peran pendidikan tinggi, beserta dengan tantangan dan peluangnya.

Acara dimulai dengan sambutan dari Rektor Universitas Ma Chung, Prof. Dr. Ir. Stefanus Yufra M. Taneo. MS., M.Sc. yang menekankan pentingnya forum seperti ini sebagai wadah untuk mendapatkan informasi terkini. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Assoc. Prof. Suparto yang telah meluangkan waktu untuk berbagi wawasannya. 

“Terima kasih dan apresiasi mari kita berikan kepada Assoc. Prof. Suparto yang telah hadir hari ini. Saat ini banyak transformasi yang terjadi di dunia pendidikan tinggi. Jadi kiranya dari bincang santai ini kita bisa belajar bersama dan mendapatkan wawasan terbaru terkait revitalisasi peran pendidikan tinggi,” jelas Prof. Yufra. 

Dalam pemaparannya, Assoc. Prof. Suparto menyoroti berbagai aspek revitalisasi pendidikan tinggi, terutama dalam kaitannya dengan semangat baru yang diusung oleh kabinet pemerintahan saat ini.

“Salah satu fokus utama kabinet pemerintahan saat ini adalah bagaimana perguruan tinggi dapat berkontribusi terhadap target pembangunan ekonomi nasional, seperti pengentasan kemiskinan, swasembada pangan dan energi, serta hilirisasi komoditas” jelas Assoc. Prof. Suparto. Ia juga menyoroti pentingnya upaya dalam mendukung kebijakan subsidi agar lebih tepat sasaran. 

Tantangan yang dihadapi oleh perguruan tinggi juga menjadi perhatian dalam diskusi ini. Pendanaan pendidikan, kebekerjaan lulusan, pengembangan talenta sains dan teknologi, serta regulasi dan kebijakan adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Selain itu, ia juga menyoroti bahwa perlu adanya strategi yang memberikan pembeda bagi mahasiswa agar lebih siap menghadapi tantangan industri. Dalam upaya revitalisasi pendidikan tinggi, perlu ada kebijakan yang tepat dalam tata kelola pembelajaran, seperti mendorong kelulusan tepat waktu (KTW) melalui berbagai metode, termasuk rekognisi pembelajaran, konversi mata kuliah, dan program lainnya.

Di sisi lain, tata kelola kelembagaan juga harus diperkuat, terutama dalam pengembangan sumber daya manusia serta optimalisasi income generating melalui hilirisasi riset dan unit bisnis perguruan tinggi. 

Diskusi ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif yang membuka wawasan, di mana para peserta, yang terdiri dari dosen dan staf Universitas Ma Chung, menyampaikan berbagai pandangan serta pertanyaan tentang dunia pendidikan tinggi. Acara ini menjadi momentum penting bagi Universitas Ma Chung untuk terus mendorong transformasi pendidikan tinggi yang lebih adaptif, inovatif, dan selaras dengan kebutuhan zaman. 

Dengan adanya bincang santai ini, Universitas Ma Chung terus berupaya untuk menjadi institusi pendidikan tinggi yang adaptif, berperan aktif dalam dalam dunia pendidikan, dan berkontribusi pada masyarakat dengan menghasilkan lulusan yang berdaya cipta.