Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: info@machung.ac.id. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: info@machung.ac.id
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Kabar menggembirakan kembali menggema di Universitas Ma Chung. Kali ini enam mahasiswa dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Wushu berhasil mengharumkan nama almamater dengan meraih enam medali di ajang Kejuaraan Terbuka Wushu Pelajar dan Mahasiswa Tingkat Nasional (WUGAMES) 2024, yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia. Kompetisi bergengsi ini berlangsung di Balairung Universitas Indonesia pada 6-10 November 2024.
Enam orang mahasiswa Universitas Ma Chung yang berhasil meraih prestasi ini adalah:
1. Wachidatus Solikhah (Prodi PPBM) – Juara 2 di kategori Changquan C Mahasiswa Female.
2. Sinta Rachmawati Citra Lestari (Prodi Sastra Inggris) – Juara 2 di kategori Other Single Short Weapon D1 Female.
3. Adi Kisnanto (Prodi Sistem Informasi) – Juara 2 di kategori Double Hand Weapon D1 Male.
4. Jonathan Richard Anderson Backham (Prodi Sastra Inggris) – Juara 1 di kategori Nangun C Mahasiswa Male.
5. Nadia Elisa Nikodemus (Prodi Sastra Inggris) – Juara 2 di kategori Jianshu B Mahasiswa Female.
6. Cindy Maharani Listiyono (Prodi PPBM) – Juara 2 di kategori Dao Shu C Mahasiswa Female.
Dalam meraih prestasinya, keenam mahasiswa ini tidak hanya mengandalkan keahlian mereka dalam teknik wushu, tetapi juga melalui persiapan yang matang. Mereka menjalani latihan intensif selama satu bulan, dengan frekuensi tiga hingga empat kali per minggu. Bahkan, menjelang kompetisi, latihan ditingkatkan menjadi setiap hari untuk memaksimalkan kemampuan fisik dan mengasah teknik.
Proses ini tidak hanya membutuhkan stamina, tetapi juga komitmen tinggi untuk menghafal gerakan, memperbaiki detail, dan menjaga fokus di tengah tekanan. Konsistensi mereka dalam berlatih, dukungan dari pelatih, serta semangat kebersamaan antar anggota tim menjadi faktor kunci dalam mencetak prestasi gemilang di kompetisi nasional ini.
“Tantangannya ada dua, hafalan gerakan yang sulit dan mental saat bertanding. Ketika di lokasi, kami menghadapi banyak pesaing dengan persiapan matang,” ujar Adi salah satu peraih medali di kategori Double Hand Weapon D1 Male.
Kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kebolehan, tetapi juga kesempatan untuk terus belajar dan mengasah kemampuan diri. Bagi Nathan sebagai peraih medali emas di kategori Nangun C Mahasiswa Male, kompetisi ini menjadi kesempatan berharga untuk mempelajari teknik-teknik baru dari lawan. “Meskipun setiap lomba dibagi dalam beberapa kategori, saat eksekusi jurus, gerakan dapat dimodifikasi. Kami belajar dari para lawan bahwa sebuah jurus dapat disesuaikan selama tetap mengikuti kaidah dan dasar yang telah ditetapkan,” ungkap Nathan.
Sementara itu, Wachidatus Solikhah, yang akrab disapa El, menyampaikan bahwa mengikuti UKM Wushu dan kompetisinya memberikan ia pengalaman berharga dalam mempelajari budaya Tionghoa. “Sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa Mandarin, saya merasa bahwa mempelajari bahasa saja tidak cukup. Penting juga untuk memahami budaya Tionghoa secara menyeluruh. Kompetisi ini menjadi salah satu cara bagi saya untuk memperluas wawasan dan mendalami aspek budaya Tionghoa,” ujar El.
Dengan segala persiapan yang telah dilakukan, akhirya enam mahasiswa UKM Wushu berhasil membawa prestasi yang membanggakan. Keberhasilan mereka juga tidak terlepas dari pelatih mereka yakni Maxell Yosafat yang juga merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin.
“Jika kita ingin mengubah diri dan keluar dari zona nyaman, kuncinya adalah berani mencoba. Apakah cocok atau tidak, itu bisa dipikirkan kemudian. Yang terpenting adalah mengambil langkah pertama. Saya pun tidak pernah memaksakan teman-teman di UKM Wushu; apa yang mereka lakukan sepenuhnya berasal dari dorongan mereka sendiri. Hal-hal yang tampak sulit biasanya hanya terasa demikian karena kita belum terbiasa,” ujar Maxell.
Wawan Eko Yulianto, SS., MA., Ph.D., Wakil Rektor III Universitas Ma Chung, juga memberikan apresiasi tinggi kepada para mahasiswa. “Sangat membanggakan melihat para atlet ini bisa berpretasi baik di dalam maupun di luar kampus. Belajar beladiri itu mestinya diperlukan agar kita menjadi ‘petarung’ di dunia yang kian menuntut agility dan resilience ini. Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Universitas Ma Chung, tetapi juga mencerminkan dedikasi dan kegigihan para mahasiswa dalam menghadapi persaingan di tingkat nasional,” ujarnya.
Keberhasilan ini membuktikan bahwa melalui nilai kegigihan yang ditanamkan, Universitas Ma Chung mampu melahirkan generasi yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga di bidang non akademik seperti bidang olahraga dan seni. Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa untuk terus mengejar mimpi dan membawa kebanggaan bagi almamater tercinta.
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.