Mahasiswa-mahasiswi Universitas Ma Chung tidak ada hentinya untuk mengukir prestasi yang membanggakan. Setelah meraih total 16 medali di ajang WUGAMES pada tahun 2023 dan 2024 di Universitas Indonesia, kali ini tim Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Wushu Universitas Ma Chung melangkah ke level yang lebih tinggi dengan mencatatkan prestasi yang lebih tinggi dengan memborong medali dalam ajang Indonesia International Kungfu Championship 2024, yang digelar oleh Indonesia Wushu Association pada 17-19 Desember 2024 di Bali. Kompetisi ini diikuti oleh 980 peserta dari berbagai negara, seperti Malaysia, Hong Kong, Bangladesh, Singapura, dan lainnya.

Daftar Prestasi Tim UKM Wushu Universitas Ma Chung
Dalam ajang ini, delegasi Universitas Ma Chung menunjukkan performa luar biasa di berbagai kategori. Berikut adalah daftar mahasiswa berprestasi beserta raihan medali mereka:

1. Abednego Jose Fernando (Program Studi Sistem Informasi)

• Medali Perunggu: Other Animal Imitation Style Routines Group D1 Male.

2. Adi Kisnanto (Program Studi Sistem Informasi)

• Medali Emas: Shuang Er Jie Gun Group D1 Male.

3. Jonathan Richard Anderson Backham (Program Studi Sastra Inggris)

• Medali Emas: Er Jie Gun Group D1 Male.

4. Nadia Elisa Nikodemus (Program Studi Sastra Inggris)

• Medali Emas: Other Traditional Double Weapon Routines Group D1 Female.

5. Samuel Enrico Jose Fernando (Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin)

• Medali Perak: Wing Chun-Mok Yan Jong Group D1 Male.

6. Sinta Rachmawati Citra Lestari (Program Studi Sastra Inggris)

• Medali Perak: Shanzi Group D1 Female.

Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan dan bimbingan pelatih mereka, Maxell Yosafat, yang mendukung persiapan tim selama 15 hari intensif dan selama bertanding di Bali. Latihan tersebut difokuskan pada penyempurnaan gerakan jurus, kekuatan, ekspresi, dan kerapian keseluruhan gerakan sebagai kriteria utama penilaian.

Wushu: Seni dan Keindahan
Menurut Ketua UKM Wushu, Samuel Enrico, Wushu adalah seni bela diri yang penuh makna, “Wushu tidak hanya menjadi bela diri atau olahraga semata, tetapi juga merupakan seni bela diri yang dikemas dengan keindahan. Dalam wushu, kami belajar melatih fisik, kekuatan, kelenturan, konsistensi, dan banyak aspek lainnya,” ujarnya.

Hal serupa disampaikan oleh Sinta Rachmawati. “Saya senang ikut wushu karena bisa berolahraga, merasa nyaman, dan mendapatkan lingkungan yang positif. Kompetisi ini memotivasi kami untuk terus memperbaiki diri dan mengeksplorasi lebih banyak hal dari seni bela diri ini,” ujarnya.

Abednego menambahkan bahwa di UKM Wushu, mereka selalu berusaha memperbaiki diri dan meningkatkan kemampuan. “Setelah lomba, jika kami merasa belum puas, pasti ada keinginan untuk terus melatih hal-hal yang belum kami kuasai. Selain itu, wushu memiliki cakupan yang sangat luas, jadi masih banyak yang bisa dipelajari. Tidak hanya jurus yang pernah kami gunakan dalam pertandingan atau penampilan, tetapi juga aspek lainnya, seperti senjata dan variasi gerakan, yang sangat beragam. Melihat orang lain bisa melakukannya, kami yakin kami juga pasti bisa,” jelasnya.

Wakil Rektor III Universitas Ma Chung, Wawan Eko Yulianto, SS., MA., Ph.D., memberikan apresiasi tinggi atas prestasi ini. “Sangat membanggakan melihat para atlet wushu kita di Universitas Ma Chung berhasil memborong medali di kompetisi internasional. Prestasi ini mencerminkan dedikasi, agility, dan resilience para mahasiswa UKM Wushu. Ini bukan hanya kebanggaan bagi Universitas Ma Chung, tetapi juga untuk seluruh civitas akademika,” tuturnya.

Prestasi tim UKM Wushu Universitas Ma Chung tidak hanya membanggakan universitas, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang. Konsistensi, semangat pantang menyerah, dan dedikasi yang ditunjukkan menjadi teladan bagi mahasiswa lainnya untuk terus mengejar prestasi di bidang masing-masing. Selamat kepada tim UKM Wushu Universitas Ma Chung atas pencapaian luar biasa ini!