CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

Identitas Nasional dalam Bahasa Inggris Global

by Humas Universitas Ma Chung / 14 May 2025 / Published in Machung

Program Studi English for Global, Creative Communication (E-GCC) Universitas Ma Chung menyelenggarakan workshop bertajuk “World Englishes: National Identity Embedded in the English Spoken Around the World” pada Sabtu, 10 Mei 2025. Bertempat di ruang Li Zheng Dao, acara ini menghadirkan Ounu Zakiy Sukaton, S.Hum., M.A. (Master of General and Applied Linguistics) sebagai narasumber utama.

Workshop ini diikuti oleh mahasiswa Universitas Ma Chung dari berbagai program studi, seperti Digital Business Accounting, International Business Management, dan lainnya. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh mahasiswa dari Universitas Merdeka serta UIN, yang merupakan bagian dari Access Program.

Topik workshop ini dipilih untuk menekankan bahwa bahasa Inggris yang digunakan secara global memiliki ciri khas tersendiri di setiap negara—baik dari segi kosakata maupun pelafalan. Dalam penyampaiannya, Ounu menyatakan bahwa “Identitas dibangun dari bagaimana kita berbicara.”

Dalam materinya, Ounu menjelaskan, “Terdapat 3 lingkup dalam penggunaan bahasa Inggris, yaitu: inner circle (English as their first language), outer circle (English as their second language), expanding circle (English as a foreign language), semakin jauh jangkauannya, bahasa inggris akan mengikuti ciri khas dari outer dan expanding circle,” jelasnya.

Beberapa contoh variasi bahasa Inggris yang disampaikan antara lain:

• Indian English: menggunakan bunyi retrofleks /t/ dan /d/, serta kebiasaan memanggil orang yang lebih tua dengan sebutan seperti “sir” atau “madam”.
• Singlish (Singapore English): cenderung menghilangkan subjek atau kata kerja, misalnya “can already” atau “you want?”
• Indonesian English: menciptakan kosakata baru berdasarkan budaya lokal, seperti “jujurly”, “wich is”, dan “literally” dalam konteks lokal.

Bahasa Inggris tetap menjadi bahasa global karena sejarah panjang imperialisme yang mempercepat penyebarannya ke berbagai belahan dunia. Seiring waktu, bahasa ini mengalami evolusi, menjadikannya sangat berbeda dari bentuk aslinya dahulu.

Workshop ini berlangsung dengan metode presentasi interaktif yang disampaikan secara menarik dan komunikatif. Peserta tampak antusias mengikuti rangkaian acara, mulai dari games, punishment, hingga sesi tanya jawab berhadiah.

Riva Satria Permana Putera, salah satu peserta workshop, menyampaikan kesannya, “Acaranya sangat seru dan bermanfaat, terutama Pak Ounu yang menyampaikan materi dengan cara yang lucu dan menarik. Saya jadi tertawa dan tertarik untuk tahu lebih banyak.”

Eti Marthen, peserta lainnya, juga mengungkapkan kegembiraannya, “Acaranya seru, semoga ke depan ada kegiatan seperti ini lagi.”

Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Universitas Ma Chung dalam memperluas wawasan global mahasiswa serta meningkatkan pemahaman tentang dinamika penggunaan bahasa Inggris di berbagai belahan dunia.

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP