Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: [email protected]
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Setelah melihat dan belajar langsung mengenai UMKM di Kota Malang, pada 22 Januari 2024 yang lalu mahasiswa internasional program summer camp “Encounter Ma Chung 2024” belajar mengenai dunia bisnis secara keseluruhan di Indonesia. Sesi kali ini menghadirkan pemateri yakni Dr. Ir. Stefanus Yufra M. Taneo. MS., M.Sc. yang merupakan Rektor Universitas Ma Chung, dosen di Program Magister Manajemen Inovasi sekaligus dosen dan seorang ahli dalam Bidang Manajemen dan Bisnis khususnya UMKM di Kota Malang.
Di awal sesi, Yufra menjelaskan mengenai mengenai gambaran wilayah administratif di Indonesia khususnya di Kota Malang. Kemudian ia membuka sesi dengan pertanyaan yang memantik diskusi dengan mahasiswa.
“Bagaimana kita mengidentifikasi apakah suatu negara memiliki perekonomian besar atau kecil?” tanya Yufra.
“Dengan menggunakan GDP,” jawab Chhayrong, Daravid salah seorang mahasiswa dari CamTech University.
Yufra kemudian menjelaskan bahwa dengan Gross Domestic Product (GDP) kita dapat mengetahui kegiatan ekonomi dari suatu negara.
“Semakin tinggi GDP menandakan kegiatan ekonomi di suatu negara semakin dinamis,” ungkap Yufra.
Selain itu, ia menyampaikan bahwa perekonomian di Indonesia sangat didukung dengan UMKM. Saat ini terdapat 64,1 juta UMKM yang ada di Indonesia. Namun, dari jumlah yang sangat banyak tersebut, hanya 13 persen yang telah memanfaatkan teknologi digital. Hal ini salah satunya dikarenakan kebanyakan pelaku UMKM adalah Ibu rumah tangga yang tidak terspesialisasi dan memiliki banyak tanggung jawab sehingga tidak hanya fokus pada bisnis yang dijalankan saja.
Namun di sisi lain, potensi usaha di Indonesia sangatlah besar. Mengingat negara Indonesia yang menempati posisi ke-4 negara dengan jumlah populasi tertinggi di dunia. Dengan jumlah masyarakat Indonesia yang sangat banyak ini, maka dapat menjadi potensi untuk peluang pasar yang besar.
Materi mengenai bisnis dan ekonomi di Indonesia ini memunculkan diskusi yang menarik bagi peserta summer camp. Yi, Pishot seorang mahasiswa CamTech University mengatakan bahwa sebanyak 98 persen dari keseluruhan bisnis di Kamboja juga didominasi oleh usaha kecil dan menengah (UKM).
Yi, Pishot juga menanyakan mengenai lokasi di Indonesia yang direkomendasikan untuk memulai sebuah startup.
“Di Indonesia lokasi mana yang direkomendasikan untuk membangun bisnis khususnya untuk startup,” tanya Pishot
Dari pertanyaan tersebut, Yufra memberikan rekomendasi yakni area Singosari di Malang. Hal ini dikarenakan lokasi tersebut ditetapkan menjadi zona ekonomi yang baru. Sehingga fasilitas di sana pun juga tersedia untuk startup baru. Selain Singosari, Lombok juga menjadi tempat yang potensial dan dapat dipertimbangkan untuk investasi asing.
Lebih lanjut, Vin, Nearyratanak mahasiswi CamTech Univeristy menanyakan mengenai tantangan yang dihadapi oleh UMKM di Malang.
“Apa saja tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM di Malang,” tanyanya.
Melalui pertanyaan ini, Yufra menjelaskan bahwasannya secara umum terdapat 4 tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM, yakni kualitas sumber daya manusia (karena 56% dari pelaku UMKM tidak memiliki latar pendidikan dan teknologi yang tinggi), akses ke keuangan, transportasi untuk distribusi, dan pengemasan produk.
Namun, dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, Universitas Ma Chung turut aktif dalam membantu penyelesaian masalah yang dialami UMKM. Salah satunya melalui pemberian kegiatan pendampingan berbagai UMKM di Jawa Timur. Berkat kegigihan dalam mendampingi UMKM ini, Universitas Ma Chung berhasil menerima penghargaan dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur pada Rabu, 20 Desember 2023 di Plaza Surabaya. Hal ini tentunya sejalan dengan semangan Universitas Ma Chung dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.