Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: [email protected]
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Universitas Ma Chung terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan akademik yang aman dan nyaman bagi seluruh mahasiswa. Dalam rangkaian kegiatan Orientation Based on Reflection (OBOR) 2025, universitas ini menyelenggarakan sesi khusus bertema Anti Perundungan. Kegiatan yang berlangsung pada hari ketiga OBOR yakni pada Rabu, 19 Februari 2025 ini menghadirkan Stefani Devina Arie Putri, S.T., S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku staf Bagian Kemahasiswaan, Alumni, dan Pusat Karir Universitas Ma Chung sebagai narasumber utama.
Dalam sesi ini, Stefani menjelaskan bahwa perundungan merupakan perilaku yang tidak menyenangkan, baik secara verbal, fisik, maupun sosial, yang dapat terjadi di dunia nyata maupun di dunia maya. “Perundungan adalah perilaku yang tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati, dan tertekan, serta dapat dilakukan oleh perseorangan atau kelompok,” jelasnya.
Stefani juga mengajak seluruh peserta untuk mengenali berbagai macam bentuk dan menganalisis apakah suatu tindakan termasuk dalam kategori perundungan atau hanya candaan. Selain itu, peserta juga diajak untuk menganalisis beberapa studi kasus terkait yang terjadi di masyarakat.
Sebagai bentuk implementasi materi, peserta yang telah dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil diminta untuk memainkan peran sebagai pelaku perundungan, korban, atau anggota masyarakat sekitar. Melalui pertukaran peran ini, peserta diharapkan dapat memahami sudut pandang masing-masing individu yang terlibat dalam kasus perundungan serta menganalisis situasi dengan lebih mendalam. Dengan demikian, mereka dapat lebih memahami dampak perundungan dan berkontribusi dalam upaya pencegahannya.
Di akhir sesi, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil analisis mereka. Salah satu kelompok menyampaikan, “Setelah bertukar peran dan memerankan karakter A, kami dapat melihat bahwa karakter A menjadi lebih ikhlas dan memahami bahwa setiap orang memiliki pendapat masing-masing. Dalam hal ini, penting bagi tim untuk memahami dan memposisikan diri dengan baik agar dapat memahami orang lain serta mencegah terjadinya perundungan.”
Dengan diadakannya sesi ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih sadar akan dampak perundungan, berkontribusi dalam mencegahnya, serta menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan inklusif sehingga tercipta suasana pendidikan yang nyaman dan menyenangkan bagi mahasiswa.
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.