Universitas Ma Chung mendapatkan kehormatan dari DIKTI untuk menjadi host pelatihan Sistem Informasi Risbang untuk Pengelolaan Penelitian/Pengabdian dan Pelatihan Sistem Risbang untuk Indeksasi dan Akreditasi Jurnal pada 26-27 September 2018. Salah satu pembicara dalam pelatihan ini adalah Ibu Ira Nurhayati Djarot, Ph.D, Direktur Sistem Riset dan Pengembangan Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemristekdikti.

Simlitabmas  (Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) yang dikelola oleh DSRP (Direktorat Sistem Riset dan Pengembangan) merupakan aplikasi yang digunakan untuk pengelolaan penelitian dan pengabdian yang ditawarkan oleh Kemenristekdikti melalui Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat dan Direktorat Pengembangan Teknologi Industri. Simlitabmas sebagai sebuah sistem terus dikembangkan untuk mengakomodasi dinamika yang ada serta kebutuhan para pemangku kepentingan.

Saat ini, juga terdapat sistem informasi lain yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna sebagai sumber acuan dan data dalam tata kelola riset dan pengembangan. Sistem Informasi tersebut antara lain sistem Tingkat Kesiapterapan Teknologi, Kinerja Pernguruan Tinggi, SINTA (Science and Technology Index), dan Arjuna (Akreditasi Jurnal Nasional).

Hal ini mengikuti langkah pemerintah yang sedang gencar-gencarnya berusaha mendongkrak hasil-hasil penelitian untuk dapat dipublikasikan di tingkat global (internasional). Hasil penelitian yang dipublikasikan merupakan sebuah aset negara yang sangat penting karena tingkat peradaban sebuah negara dapat dilihat dari jumlah publikasi yang dihasilkan. Sehingga tak dapat di pungkiri, kini setiap negara saling memperebutkan untuk mendapatkan peringkat tertinggi dalam publikasi internasional.

Jumlah penduduk di negara kita relatif lebih banyak dari pada beberapa negara tetangga, namun kenyataannya, kini jumlah publikasi di negara kita masih kalah dengan jumlah publikasi di beberapa negara tetangga. Menurut informasi dari ristekdikti bahwa salah satu penyebabnya adalah rendahnya publikasi global para peneliti tersebut. Berdasarkan inilah maka untuk meningkatkan jumlah publikasi, pemerintah melalui Kemenristekdikti membangun Science and Technology Index yang diberi nama SINTA. SINTA hadir sebagai portal yang berisi tentang pengukuran kinerja Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang meliputi antara lain kinerja peneliti, penulis, author, kinerja jurnal dan kinerja institusi Iptek. Sedangkan Arjuna diperuntukkan bagi dosen dan mahasiswa.  Di Arjuna, pengguna bisa mengakses ribuan jurnal bereputasi dunia dan nasional.

Peserta pelatihan ini antara lain dosen, operator Simlitabmas, pengelola Jurnal dan Verifikator/Operator SINTA. “Peserta diharapkan mentransfer pengetahuan yang diperoleh dari Pelatihan kepada semua sivitas akademika yang ada di lingkungannya, sehingga akan meningkatkan pemahaman dan aplikasi seluruh pengguna sistem Informasi yang dikembangkan oleh DSRP Kemenristekdikti,” demikian jelas Kestrilia Rega Prilianti, M.Si, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Ma Chung.