Ma Chung Ambassador adalah kompetisi bergengsi untuk memberikan apresiasi kepada para mahasiswa berprestasi (MAWAPRES) Universitas Ma Chung. Kegiatan ini difasilitasi oleh Ma Chung Training (MANTRA) yang memberikan fasilitas training atau pelatihan demi mempersiapkan calon Ambassador agar dapat menjadi perwakilan yang unggul dari universitas.

Dalam kompetisi Ma Chung Ambassador terdapat tiga kategori yang dilombakan, yakni Young Leadership Ambassador, Achievement Ambassador, dan Academic Ambassador. Beberapa tahapan seleksi dan pelatihan pun diberikan untuk mempersiapkan calon ambassador dengan sebaik mungkin.

“Tahapan Ma Chung Ambassador dari awal adalah pengumpulan CV mahasiswa, kemudian pelatihan, dan seleksi. Untuk pelatihan kami mengadakan sebanyak tiga kali dengan dengan tema yang berbeda-beda, yakni pembuatan esai dan karya tulis, public speaking, dan personal branding,” jelas Christian, salah seorang pengurus MANTRA.

Dalam pelatihan ketiga mengenai personal branding, tim pengelola Ma Chung Ambassador mengundang Scientia Judith Hitipeuw, salah seorang alumni Program Studi Sastra Inggris Universitas Ma Chung yang juga merupakan salah satu pemenang Ma Chung Ambassador tahun 2020, Runner Up 1 Joko Roro Kabupaten Malang tahun 2021, dan Runner Up 3 Puteri Indonesia Jawa Timur tahun 2024. Kini Judith juga aktif berkarier sebagai seorang MC dalam berbagai event.

Pada pelatihan ini, Judith memberikan materi dan berbagi pengalamannya dalam hal personal branding. Judith menyampaikan bahwa personal branding penting untuk dilakukan karena berperan sebagai pembeda/penanda, daya tarik, membangun trust, dan berpengaruh terhadap bagaimana kita dikenal di masyarakat.

Adapun beberapa cara atau tahapan untuk membangun personal brand yang baik sebagai berikut.

How to Build your Personal Brand

1. Tentukan tujuan

2. Riset dan cari role-model kalian

3. Tentukan karakter yang kamu

4. Your social media is your life

Judith juga menyampaikan bahwa dalam membangun personal brand, dapat dimulai dari hal sederhana yang dapat kita lakukan, seperti mengunggah story di media sosial yang kita miliki. Ia juga mengingatkan bahwa hal sederhana tersebut bukanlah hal yang sepele, melainkan secara perlahan dapat membantu kita dalam membangun personal brand.

“Kita tidak pernah tau kita akan jadi orang sebesar apa dan jadi orang seberpengaruh apa. Selain itu, orang-orang besar tidak selalu di depan layar, tapi kita punya peranan penting apa di perusahaan atau hal yang kita jalani,” ungkap Judith.

Namun, Judith juga mengingatkan tetap penting memperhatikan apa yang kita sampaikan di media sosial, seperti pesan dalam caption yang kita buat, ataupun komentar dan like yang kita berikan pada postingan orang lain.

Sesi pelatihan Ma Chung Ambassador bertemakan personal branding ini berhasil menarik antusiasme dan rasa penasaran peserta. Salah satunya adalah Rizal Bing Garumal Indianta, seorang mahasiswa Program Studi Farmasi angkatan 2023.

“Bagaimana cara mencari branding/jati diri sendiri bagi orang introvert?” tanya Rizal.

Judith menjelaskan bahwa bagi seorang introvert, membangun personal branding dapat dilakukan melalui hal yang sederhana dengan memanfaatkan akun media sosial yang dimiliki. Selain itu, kita tidak perlu khawatir akan kekurangan kita karena berbagai kemampuan tersebut dapat dilatih.

Pelatihan mengenai personal branding ini menjadi bentuk usaha Universitas Ma Chung melalui MANTRA untuk memberikan pembekalan soft skill kepada mahasiswa. Melalui pelatihan ini, Universitas Ma Chung berupaya untuk mempersiapkan mahasiswa agar dapat lahir menjadi lulusan yang unggul dan berkualitas.