Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: [email protected]
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Sivitas akademika Universitas Ma Chung kembali menorehkan prestasi membanggakan. Kali ini, kabar baik datang dari tim dosen yang berhasil memperoleh Pendanaan Program Hilirisasi Riset – Pengujian Model dan Prototipe Tahun Anggaran 2025 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dalam inovasi mereka berupa sistem PRIMA yang dirancang untuk memudahkan relawan paliatif dalam mendampingi pasien kanker payudara.
Program ini merupakan bentuk fasilitasi dana yang diberikan kepada dosen atau peneliti di perguruan tinggi untuk menindaklanjuti hasil penelitian sebelumnya melalui pengembangan prototipe secara berkelanjutan. Fokus utama program ini adalah meningkatkan Tingkat Kesiapterapan Teknologi dari inovasi yang dihasilkan.
Tim peneliti Universitas Ma Chung yang diketuai oleh Windra Swastika, Ph.D., bersama dua anggota tim yaitu Dr. apt. Rollando, S.Farm., M.Sc. dan apt. Godeliva Adriani Hendra, S.Farm., M.Farm., mengusung proposal berjudul PRIMA (Palliative Remote Integrated Monitoring and Assistance): Prototipe Sistem Monitoring Terpadu Berbasis Android untuk Pendampingan Pasien Kanker Payudara.
PRIMA merupakan sistem monitoring terpadu berbasis Android yang dirancang untuk memudahkan relawan paliatif dalam mendampingi pasien kanker payudara. Berbeda dari aplikasi pengingat konvensional, PRIMA mengintegrasikan fitur-fitur untuk mendukung kepatuhan terapi pasien secara komprehensif.
Pengembangan PRIMA didorong oleh tingginya prevalensi kanker payudara sebagai jenis kanker paling umum pada perempuan di seluruh dunia. Salah satu tantangan utama dalam perawatan adalah ketidakpatuhan terhadap terapi, yang dapat menurunkan efektivitas pengobatan secara signifikan.
“Inovasi ini dikembangkan berdasarkan penelitian sebelumnya tentang implementasi aplikasi reminder berbasis WhatsApp untuk meningkatkan kepatuhan terapi pasien kanker payudara. PRIMA mengintegrasikan fitur pengingat obat, jadwal kontrol, modul edukasi interaktif, dan pemantauan gejala yang dapat diakses melalui perangkat Android,” jelas Windra.
Melalui sistem ini, relawan dapat memasukkan jadwal minum obat pasien secara langsung. Selanjutnya, sistem akan mengirimkan pengingat otomatis melalui WhatsApp kepada pasien sesuai data yang telah diinput, sehingga relawan tidak perlu lagi mengirimkan pengingat secara manual. Selain itu, tersedia juga konten edukasi terbaru melalui situs web yang dapat dengan mudah dibagikan oleh relawan kepada pasien.
“Penelitian kami sebelumnya telah mengembangkan dan mengimplementasikan aplikasi pengingat berbasis WhatsApp untuk meningkatkan kepatuhan terapi pasien kanker payudara. Hasil implementasi menunjukkan tingkat keberhasilan pengiriman pengingat sebesar 77%, yang berpotensi meningkatkan kepatuhan pasien terhadap terapi,” tambah Windra.
Wakil Rektor I Universitas Ma Chung Bidang Akademik, Dr. Kestrilia Rega Prilianti, S.Si., M.Si., menyampaikan apresiasinya atas capaian ini. “Keberhasilan ini mencerminkan dedikasi luar biasa dari para dosen dalam mengembangkan riset yang aplikatif dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Kami berharap semakin banyak inovasi serupa yang lahir dari kampus ini untuk menjawab tantangan nyata di lapangan,” ungkapnya.
Prestasi ini sekaligus menegaskan komitmen Universitas Ma Chung dalam mendorong riset-riset interdisipliner yang inovatif dan solutif, khususnya dalam bidang kesehatan dan isu sosial. Melalui kolaborasi dan pendekatan praktis, universitas terus berupaya menciptakan karya ilmiah yang dapat diterapkan langsung dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.