Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: [email protected]
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Syalom Alicia Michelle Suryajaya, seorang mahasiswi Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Ma Chung, berhasil menciptakan sebuah karya seni luar biasa yang panjangnya mencapai 79 meter. Karya ini bukan hanya sekadar lukisan besar, tetapi juga sebuah penghormatan dan wujud cintanya untuk Indonesia yang berusia 79 tahun pada 2024.
Alicia merasa terpanggil untuk memberikan hadiah spesial sekaligus wujud cinta kepada tanah air ini. “Kira-kira hadiah apa yang bisa saya berikan sebagai seorang seniman kepada Indonesia?” adalah pertanyaan yang menggerakkan pikirannya. Dari sini, lahirlah ide untuk membuat sebuah karya raksasa yang tidak hanya besar dalam ukuran, tetapi juga dalam makna.
Alicia memang dikenal sebagai sosok yang suka tantangan. Berdasarkan pengetahuannya, saat ini masih sedikit seniman yang membuat karya dengan ukuran sepadan. Inilah yang memotivasi Alicia untuk menyelesaikan proyek ini, meskipun tantangan di sepanjang jalan tidaklah sedikit.
Karya ini mengambil tema besar tentang Sejarah Indonesia, dari zaman pra-aksara hingga era modern. Alicia menyusun lukisan ini dengan pembagian waktu yang jelas, dimulai dari kehidupan manusia purba yang masih berburu, dilanjutkan dengan masa kejayaan Kerajaan Hindu-Buddha, masa penjajahan, pergerakan nasional, hingga perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan kondisi Indonesia masa kini.
Setiap meter dalam karya ini melambangkan langkah atau tahun yang telah dilalui Indonesia. “Sebuah proses yang menjadikan Indonesia hebat,” ujar Alicia. Karya ini merupakan bentuk rasa cinta dan terima kasihnya kepada tanah air. Bahkan, selama proses pembuatan, ia mengesampingkan keinginan pribadinya untuk menjadi seorang content creator, dan lebih fokus pada karya ini sebagai bentuk pertanggungjawaban moralnya. “Saya pasti memprioritaskan NKRI,” tegas Alicia.
Mengerjakan karya sepanjang 79-meter ini tentu membutuhkan waktu dan usaha yang luar biasa. Alicia membutuhkan waktu sekitar 40 hari untuk menyelesaikan proyek tersebut, meskipun sempat terhenti beberapa minggu karena kesibukan di kampus dan kondisi tubuh yang kurang sehat. Namun, berkat ketekunan dan semangat yang tak pernah padam, Alicia berhasil menyelesaikan lukisan ini jauh sebelum target yang ia tetapkan.
Baginya, tantangan terbesar yang dihadapi adalah menjaga konsistensi. Untuk mencapai target, Alicia harus bangun pukul 3 pagi dan menyelesaikan beberapa meter lukisan dalam satu hari. Selain itu, sebagai mahasiswa dan duta kampus (Ma Chung Ambassador), Alicia juga harus membagi waktu dengan tugas-tugas lainnya. Meskipun sibuk, ia tetap berkomitmen untuk memberi yang terbaik.
Melalui karya raksasa ini, Alicia ingin menyampaikan doa dan harapan kepada para pejuang Indonesia. Harapannya lukisan ini juga menjadi pengingat bagi semua orang untuk tidak melupakan sejarah dan pengorbanan panjang para pejuang Indonesia. Karya ini bukan hanya sebuah lukisan besar, tetapi sebuah penghormatan dan kecintaan dari seorang seniman kepada tanah air Indonesia.
Dengan karya raksasa ini, Alicia Michelle Suryajaya berhasil memberikan dedikasinya yang berarti untuk Indonesia, sebuah karya seni yang memadukan sejarah, cinta, dan rasa syukur yang mendalam.
“Saya dengan bangga menyampaikan apresiasi tertinggi kepada Alicia Michelle dari Prodi DKV Universitas Ma Chung atas karyanya yang luar biasa – lukisan sepanjang 79 meter. Karya ini merupakan bukti nyata dari bakat, kreativitas, dan dedikasi yang tinggi. Proses pembuatan karya ini tentunya membutuhkan perjuangan yang tidak mudah, namun hasilnya sangat sepadan. Alicia, karyamu menginspirasi kami semua dan menunjukkan potensi besar Prodi DKV Universitas Ma Chung. Teruslah berkarya dan membuat bangga!” ungkap Sultan Arif Rahmadianto, S.Sn., M.Ds. selaku Kepala Program Studi DKV Universitas Ma Chung.
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.