Tiga mahasiswa Program Studi Mandarin for Education and Business (Mandarin) Universitas Ma Chung, yakni Wachidatus Solikha (El), Vivian Graciela Cheryl, dan Felicia Wijaya, telah mengikuti kegiatan “Chinese Bridge Summer Camp” di Guangxi Normal University, Tiongkok. Acara yang berlangsung dari 8 hingga 18 Juli 2025 ini memberikan pengalaman tak terlupakan selama 10 hari.

Ketiga mahasiswa tersebut menghabiskan 5 hari di Guilin dan 5 hari di Nanning, Tiongkok, untuk mendalami bahasa dan kebudayaan. Sebelum keberangkatan, mereka melakukan berbagai persiapan administratif, seperti mengurus visa, Letters of Intent (LOI), dan sertifikat HSK. mereka mengungkapkan bahwa semua persiapan tersebut berjalan lancar berkat bantuan panitia.

“Aku sudah pengen banget ikut summer camp ke Tiongkok ini dari semester 5, dan pas aku tahu kalau Ma Chung ada program ini, langsung aku gaspol buat daftar” ujar El.

Selama kegiatan, mereka berkesempatan belajar bahasa Mandarin, mengenal lebih dalam kebudayaan lokal, dan mempelajari dasar-dasar E-commerce. El menjelaskan pembagian fokus kegiatan, “Saat di Guilin, kami lebih fokus ke belajar budaya dan bahasa Mandarin. Saat ke Nanning, kami juga belajar budaya di daerah itu serta belajar dasar tentang E-commerce.” Tambah El

Selain materi akademik, para peserta juga menikmati berbagai fasilitas pendukung, seperti asrama, bus antar-jemput, dan uang makan. Tak hanya itu, mereka juga menyempatkan waktu untuk berinteraksi dengan warga lokal. Vivian mengaku sangat terkesan dengan keramahan penduduk setempat. “Kami itu sering banget berkomunikasi dengan warga lokal pas beli makanan, nanya jalan atau tempat. Mereka baik banget dan ramah,” kata Vivian.

Namun, di balik pengalaman berharga, tentu ada beberapa tantangan yang mereka hadapi, seperti cuaca yang sangat panas dan porsi makan yang mengejutkan. “Kami kaget banget pas melihat porsi makan di sana yang gede banget. Kami yang pesan setengah porsi saja sudah sampai kekenyangan saking gede banget porsinya,” tambah Felicia.

Bagi mereka, salah satu hal yang paling berkesan adalah melihat pesatnya kemajuan teknologi di Tiongkok. Di Tiongkok, hampir semua kendaraan sudah bertenaga listrik. Selain itu, jalanan sangat rapi, dan tempat-tempat wisata sangat terawat. Pengalaman ini memicu keinginan mereka untuk kembali dan menjelajahi lebih banyak tempat di Tiongkok. Menurut mereka, program ini merupakan pengalaman yang sangat berharga.

Pesan untuk Machungers

Pengalaman berharga ini mendorong mereka untuk memotivasi rekan-rekan Machungers mengambil langkah dan kesempatan yang ada. “Jangan sampai nyesel, ini pengalaman yang sangat worth it, kalau ada chance lagi, langsung ambil saja, kujamin kalian pasti ketagihan.” Pesan El untuk para Machungers

Pengalaman ini menjadi cerminan Universitas Ma Chung dalam mendorong sivitas akademikanya untuk menjadi insan yang dinamis, gigih, dan berani untuk mengambil inisiatif, serta peluang untuk terus mengembangkan diri.