Semangat untuk terus maju dan berkontribusi bagi masyarakat terus ditunjukkan oleh sivitas akademika Universitas Ma Chung. Hal ini tercermin dalam kegiatan “Fasilitasi Pengusulan Penelitian & Pengabdian DPPM TA 2026 bagi Dosen Universitas Ma Chung” yang diselenggarakan pada Jumat, 19 Desember 2025.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung peningkatan kualitas serta kuantitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen Universitas Ma Chung dalam rangka persiapan program DPPM Tahun Anggaran 2026. Melalui fasilitasi ini, para dosen diharapkan dapat lebih memahami skema, ketentuan, serta arah kebijakan penelitian dan pengabdian yang berdampak nyata.

Pada sesi pertama, kegiatan menghadirkan Dr. Ir. Candra Aditya, S.T., M.T., Dosen sekaligus Dekan Fakultas Teknik Universitas Widya Gama Malang, sebagai narasumber. Sesi ini berfokus pada pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk implementasi langsung dari hasil riset perguruan tinggi.

Dalam pemaparannya, Dr. Candra menekankan bahwa pengabdian kepada masyarakat harus berangkat dari hasil penelitian yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Keberhasilan program pengabdian diukur dari sejauh mana produk riset tersebut dapat disampaikan, diterima, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sasaran.

“Pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk menerapkan hasil penelitian dan keunggulan yang dimiliki perguruan tinggi. Keberlanjutan program pengabdian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan dan kemandirian bangsa dan negara,” ungkapnya.

Pada sesi berikutnya, para dosen mengikuti sosialisasi lanjutan sesuai dengan fakultas masing-masing. Dalam sesi ini dibahas secara lebih mendalam berbagai skema dan program penelitian yang dapat diusulkan pada DPPM TA 2026.

Wawan Eko Yulianto, SS., MA., Ph.D. salah satu dosen prodi English for Global and Creative Communication menyampaikan kesannya atas kegiatan ini. “Kegiatan ini memaksa kita mengerjakan lebih awal, padahal biasanya suka last minute warrior dan melihat hasil kerja kita sebelum menyerahkannya untuk dinilai. Setidaknya hal-hal administratif bisa diatasi dulu,” ungkapnya.

“Selain itu, kita juga melihat dari perspektif reviewer, misalnya proposal seperti apa yang enak dibaca reviewer dan memudahkan mereka melihat permata yang ada di sana. Jangan sampai keunggulan kita harus jadi ‘hidden gem‘ yang baru ketemu setelah usaha panjang lebar. Hasilnya, penulis proposal bisa mengatasi hal-hal administratif dan membuat proposal yang seefektif mungkin bisa menunjukkan nilainya,” pungkasnya.

Melalui kegiatan fasilitasi ini, Universitas Ma Chung menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kredibilitas akademik serta memperluas kontribusi yang berdampak bagi masyarakat luas. Sebab, pengetahuan yang bermakna adalah pengetahuan yang dibagikan dan mampu membawa kebermanfaatan bagi sesama.