Neale Donald Watsch mengatakan bahwa kehidupan yang sebenarnya berawal ketika anda tidak lagi berada di zona nyaman anda. Terinspirasi oleh hal itu, Arya Aditya – mahasiswa Universitas Ma Chung semester 7 program studi Manajemen konsentrasi Keuangan ini senantiasa mendorong dirinya untuk aktif dalam berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan. Salah satunya adalah dengan menjabat sebagai ketua dalam salah satu kegiatan mahasiswa bergengsi tingkat dunia yaitu Rotaract dengan masa jabatan 2017-2018. Di tahun ini, Arya juga membulatkan tekad untuk mengikuti summer camp di negara yang bahasanya tidak dapat Arya mengerti.

Arya mengikuti Summer Camp di Inha University, Incheon, Korea Selatan selama 2 minggu mulai dari tanggal 23 Juli – 10 Agustus 2018. “Kegiatan semacam ini adalah sebuah kesempatan yang harus diambil, karena dengan mengikuti kegiatan seperti ini dan cara berpikir yang kita miliki semakin terbuka dan dari pengalaman ini kita menyadari bahwa kita merupakan bagian dari masyarakat internasional,” jelasnya.  “Selain itu dengan mengikuti acara ini kita bertemu dengan berbagai macam orang dari seluruh dunia sehingga kita tidak hanya bertukar ilmu tapi kita bisa memperluas jaringan (networking),” tambahnya lagi.

Selama mengikuti Summer Camp di Korea Selatan, Arya belajar mengenai perekonomian Korea yang sangat maju. “Dari situ saya tau bagaimana Korea Selatan bisa meningkatkan perkonomiannya,” terangnya. Tidak hanya belajar mengenai perekonomian Korea, Arya juga mempelajari tentang Korean Cinema. Melalui kegiatan ini pemuda yang gemar traveling, photography/videography ini mengetahui bagaimana perkembangan film klasik hingga film blockbuster Korea.

Ada pengalaman unik yang dialami oleh Arya, karena dirinya bertemu seorang dosen sekaligus yang menurutnya sangat mirip dengan Wakil Rektor 3 Universitas Ma Chung. “Saya katakan begitu karena cara mengajar Profesor Hyun sangat persis dengan cara mengajar Pak Yufra (Ir. Stefanus Yufra M. Taneo M.S, M.Sc.),” begitu selorohnya. “Prof Hyun sangat sabar dalam mengajar selalu berkomunikasi dua arah dengan para mahasiswa yang memungkinkan mahasiswa menjadi lebih banyak berdiskusi,” tambahnya.

Tidak hanya sampai disini saja, Arya akan melanjutkan perjalanan pendidikannya di semester 7 ini dengan mengikuti Student Exchange ke Hunan, Tiongkok. Dibarengi dengan semangat, ketekunan, dan rasa ketertarikan akan mata kuliah tersebut yang semakin menguatkan keputusannya. “Tertarik dengan matakuliahnya sih, mata kuliahnya itu berkaitan dengan inovasi dalam bidang marketing dan financial”, ujar Arya.

Arya menerangkan bahwa tidak hanya mahasiswa prodi Manajemen saja yang bisa mengikuti program pertukaran mahasiswa asal jeli menangkap peluang. “Di Ma Chung, banyak sekali kesempatan tetapi tidak semua mau memanfaatkannya,” kata Arya. “Terkadang banyak yang kurang percaya diri untuk studi keluar negeri karena alasan bahasa dan lain sebagainya. Jujur saja, awalnya saya juga demikian, tapi karena nekat maka saya maju trus,” sambungnya.

Arya mengatakan bahwa ada satu kutipan dari Richard Branson – CEO Virgin Atlantic – yang sebenarnya memotivasi dirinya yaitu, “If somebody offers you amazing opportunity but you are not sure you can do it, say yes, then learn how to do it.” (Jika seseorang menawarkan sebuah kesempatan yang sangat baik tapi Anda tidak yakin bahwa Anda dapat melakukannya, katakana saya “Ya”, lalu belajar untuk melakukannya)

Arya berharap setelah selesai menempuh pendidikan selama satu semester di Hunan, ilmu yang dia dapatkan disana bisa diterapkan untuk mengembangkan produk keripik buah naga milik Arya dan teman-temannya “Astaga Naga”. Arya juga berharap agar dia bisa membuat bisnisnya sendiri dan bisa berbagi ilmu ke teman-temannya yang lain.  “Karena mungkin ada orang-orang terdekat yang mungkin belum bisa mendapatkan kesempatan ini karena satu dan lain hal,” terang Arya [CY/RK]