Dalam upaya memperdalam pengetahuan tentang aturan kenaikan jabatan fungsional dosen, Universitas Ma Chung menyelenggarakan kegiatan “Sosialisasi Peraturan dan Kebijakan Mengenai Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen” pada 26 Maret 2024. Acara ini diikuti oleh seluruh dosen Universitas Ma Chung.

Sosialisasi ini mengundang dr. Ivan Rovian, MKP, sebagai Kabag Umum LLDIKTI 7 Jawa Timur, Dr. Mayastuti, S.E., MSM, sebagai Koordinator Pokja Layanan Ketenagaan LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, dan Ony Ichsandrya, ST., M.MT., sebagai Tim Pokja Layanan Ketenagaan LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur sebagai narasumber.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ir. Stefanus Yufra M. Taneo. MS., M.Sc. menjelaskan bahwa harapannya setelah adanya sosialisai tidak ada lagi isu yang beragam terkait dengan kebijakan kenaikan jabatan fungsional dosen.

“Belakangan ini, banyak isu berkembang mengenai kebijakan kenaikan jabatan fungsional dosen. Oleh karena itu, melalui sosialisasi hari ini, diharapkan isu-isu tersebut, terutama yang berkaitan dengan regulasi, dapat diminimalisir. Mari kita manfaatkan dan teliti informasi hari ini sebaik mungkin,” jelasnya.

Kegiatan sosialisasi dibagi ke dalam dua sesi, yakni “Penguatan Tata Kelola Karier Dosen melalui Jabatan Akademik” oleh Dr. Mayastuti dan sesi kedua mengenai “Jabatan Fungsional Akademik” oleh Ony Ichsandrya, ST., M.MT.,

Dr. Mayastuti menyampaikan bahwa tujuan paparan sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan karier dosen. Dia juga menekankan pentingnya pengarsipan dokumen untuk keperluan kenaikan jabatan fungsional serta pembuatan roadmap karier dan penelitian secara individu.

“Perencanaan lebih baik dilakukan di awal, sehingga dosen memiliki energi untuk karier yang dimiliki,” ungkapnya.  

Selain itu, Dr. Mayastuti juga mendorong dosen untuk memiliki publikasi terutama sebagai penulis utama dari artikel yang diterbitkan. Sehingga fokus utama tidak hanya pada kuantitas artikel yang dihasilkan, tetapi juga kualitas. Oleh karenanya, sinergi antara dosen dengan LPPM penting untuk dilakukan.

Dalam sosialisasi ini, disampaikan pula informasi tentang regulasi kenaikan jabatan fungsional dosen, termasuk indikator penilaiannya. Selain itu, juga dijelaskan informasi dan persyaratan kenaikan jabatan fungsional dengan melompat jabatan.

Lebih lanjut, dr. Ivan Rovian, MKP menjelaskan mengenai tata kelola kelembagaan sebagai fondasi utama perguruan tinggi.

“Dalam tata kelola kelembagaan sebuah perguruan tinggi tentu perihal tata kelola dosen menjadi pilar dan fondasi yang utama adalah,” jelas dr. Ivan Rovian.

“Maka pilar utama pondasi ini harus kita perbaiki dan bangun yang kokoh agar tata kelola kelembagaan dapat memberikan progress yang positif dan lebih baik,” tambahnya.

Ony Ichsandrya, ST., M.MT., sebagai Tim Pokja Layanan Ketenagaan LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur secara detail menjelaskan mengenai jabatan fungsional dosen. Adapun hal ini tertuang dalam PERMENPAN-RB No.17 dan 46 Tahun 2013 dan PERMENDIKBUD No. 92 Tahun 2014. Selain itu jabatan fungsional akademik dosen diberikan kepada dosen yang memiliki NIDN dan NIDK.

Terselenggaranya sosialisasi ini menjadi bukti nyata dari komitmen Universitas Ma Chung dalam upayanya untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri. Melalui kegiatan ini, universitas menunjukkan kesungguhan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada dosennya tentang proses kenaikan jabatan fungsional, sehingga dosen Universitas Ma Chung dapat mempersiapkan diri secara optimal.

Hal ini tentunya tidak hanya bermanfaat bagi dosen secara individu, tetapi juga akan berdampak positif pada kualitas pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen Universitas Ma Chung secara keseluruhan. Dengan demikian, sosialisasi ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat fondasi akademik dan profesionalisme di lingkungan kampus.