Berdasarkan penjelasan mengenai pengemasan makanan dan minuman yang baik dan benar pada part I, berikut lanjutannya bagian part II!

Memudahkan dalam Proses Daur Ulang

@Source: Photo by Nick Fewings on Unsplash

Yang biasa terjadi, kemasan bekas menjadi sampah dan menjadi permasalahan baru yang perlu ditangani. Produsen yang baik akan membuat produk dikemas dengan praktis, serta dapat digunakan kembali atau bisa diproses daur ulang untuk menarik minat pembeli. Dengan demikian, tidak ada produksi yang terbuang sia-sia.

Sanitasi Harus Sesuai dengan Syarat-syarat Kesehatan

@Source: Photo by Chandra Oh on Unsplash

Sanitasi dikenal sebagai pencegahan penyakit yang menitik beratkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan. Dalam prosedur pengemasan produk, persyaratan sanitasi yang baik harus dipenuhi. Sekalipun bahan dasar sebuah kemasan tidak mengandung toksin. Tujuanya tentu saja untuk menjamin kemasan tersebut telah sesuai kriteria dan sesuai peraturan yang tidak membahayakan kesehatan manusia.

Biaya Rendah

@Source: Photo by Agenlaku Indonesia on Unsplash

Umumnya, produsen akan memainkan trik biaya rendah untuk mempertahankan produk agar tetap dapat terjangkau oleh daya beli konsumen ketika harga bahan produk meningkat. Caranya, produsen menurunkan atau menekan biaya pengemasan sampai batas tertentu, dengan tetap memperhatikan fungsi kemasan yang dapat digunakan lagi. Kencenderungannya, konsumen akan memilih produk yang sama dengan harga yang lebih rendah.

Desain Kemasan Produk Memenuhi Standar SNI

@Source: https://istanaumkm.pom.go.id/regulasi/pangan/label

Selain menarik, fungsional, desain dan kemasan produk juga harus memperhatikan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Badan Standardisasi Nasional (BSN). Berikut desain yang memenuhi BSN.

Itulah beberapa tips untuk mengemas makanan dan minuman. Salam Kreatif, DKV Ma Chung Solid!