CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

Membongkar Mitos Seputar Ma Chung

by Humas Universitas Ma Chung / 9 May 2025 / Published in Machung

Universitas Ma Chung kerap kali menjadi bahan pembicaraan, khususnya terkait statusnya sebagai universitas swasta. Tak jarang, muncul berbagai persepsi negatif dari masyarakat yang belum mengenal lebih dalam tentang kampus ini. Tiga di antaranya adalah: lulusan sulit mendapatkan pekerjaan karena status dan akreditasi B, pengalaman belajar yang dianggap minim, serta beasiswa yang katanya sangat terbatas dan sulit diperoleh. Namun, apakah berbagai mitos tentang Universitas Ma Chung itu benar adanya? Berikut penelusuran faktanya.

  1. Lulusan Sulit Mendapatkan Pekerjaan

Salah satu anggapan umum adalah bahwa lulusan Universitas Ma Chung sulit bersaing di dunia kerja karena berasal dari kampus swasta dengan akreditasi B. Namun, kenyataan berkata lain. Program Studi Manajemen dan program studi lainnya telah menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan nasional dan multinasional.

Melalui program magang yang dimulai sejak semester V dan difasilitasi oleh RUBIK (Ruang Belajar Karir), mahasiswa sudah dibekali pengalaman langsung di dunia industri. Ini membuat mereka lebih siap kerja dan lebih cepat terserap pasar. Ma Chung mempersiapkan 3 fondasi para mahasiswa-mahasiswi yaitu: kompetensi bahasa (Sertifikasi ETS-TOEIC dan HSK); sertifikasi internasional sesuai bidang studi masing-masing; kompetensi life skill (kepemimpinan, kewirausahaan, dan masih banyak lagi).

Claudia Charryen Pungus, alumni Teknik Industri Universitas Ma Chung, mengungkapkan bahwa transisinya ke dunia kerja berjalan lancar berkat persiapan selama kuliah. “Saya dibimbing dosen wali sejak hari pertama kuliah. Lingkungannya sangat suportif dan membuat saya mudah berkembang,” ujar Claudia.

  1. Pengalaman Belajar Minim

Mitos berikutnya adalah bahwa pengalaman belajar di Ma Chung minim dan tidak berkualitas. Justru sebaliknya, kurikulum di Ma Chung dirancang dinamis dan relevan dengan perkembangan zaman. Mahasiswa dibimbing oleh dosen-dosen profesional yang sebagian besar juga praktisi di bidangnya.

Padahal kebenarannya adalah bahwa pendekatan pembelajaran di Ma Chung mendorong mahasiswa untuk tidak hanya memahami teori, tapi juga mampu menerapkannya dalam proyek nyata. Claudia juga menambahkan, “Saya bahkan belajar Bahasa Mandarin dari nol, dan itu jadi bekal berharga saat bekerja di perusahaan global.”

  1. Beasiswa Sangat Sulit Didapat

Banyak yang mengira Ma Chung hanya menyediakan sedikit beasiswa, dan proses mendapatkannya pun sangat sulit. Kenyataannya, beasiswa memang terbatas, namun tidak mustahil. Mario Septian, salah satu peraih beasiswa yang didapat dari hobinya yaitu bermain basket. Mario Septian adalah kapten tim basket Universitas Ma Chung 2013-2014, memungkinkan dia untuk meraih beasiswa. Memiliki skill berolahraga tidak menutup kemungkinan untuk bisa mendapatkan beasiswa.

Universitas Ma Chung secara aktif mempublikasikan informasi beasiswa di situs resminya dan terus memperbarui kuota serta alur pendaftarannya. Artinya, mahasiswa yang berprestasi punya peluang besar untuk mendapat bantuan finansial jika mengikuti proses seleksi dengan baik dan sesuai ketentuan.

Berdasarkan penelusuran dan kesaksian alumni, jelas bahwa persepsi negatif tentang Universitas Ma Chung tidak semuanya benar. Dengan dukungan akademik yang kuat, koneksi industri, serta akses beasiswa yang transparan, Ma Chung membuktikan diri sebagai institusi pendidikan tinggi yang layak dipertimbangkan. Sebelum menilai, ada baiknya menggali fakta secara langsung—karena kenyataannya, Ma Chung bukan sekadar kampus swasta biasa, tetapi tempat bertumbuhnya calon profesional masa depan. (GS)

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP