CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: info@machung.ac.id. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

Fungsi dan Makna Lampion Tiongkok

by Humas Universitas Ma Chung / 8 July 2024 / Published in Machung

Lampion merupakan salah satu budaya khas Tiongkok yang sering kita lihat dalam berbagai festival dan perayaan. Tapi apakah kamu tahu makna dan fungsi sebenarnya dari lampion? Yuk, cari tahu lebih dalam mengenai lampion dalam artikel ini.

Sejarah Lampion Tiongkok

Merujuk pada research article berjudul “A Study of the Current Position of Traditional Chinese Hanging Lanterns Among Young Chinese” lampion Tiongkok adalah hasil perkembangan dari lampion kertas yang ditemukan selama Dinasti Han Timur (25 M – 220 M). Pada awalnya, lampion digunakan sebagai sumber cahaya yang stabil di malam hari, dengan menggunakan kertas, sutra, atau kulit hewan untuk melindungi api terbuka agar tidak padam oleh angin, kemudian terus berkembang menjadi bentuk yang lebih dekoratif dan berfungsi sebagaimana yang kita lihat hari ini.

Fungsi dan Makna

Orang-orang Tiongkok meyakini bahwa lampion tidak hanya melambangkan kebahagiaan dan membawa keberuntungan, tetapi juga mencerminkan status sosial dan kebanggaan nasional. Warisan budaya yang juga dikenal sebagai ‘Denglong’ ini pada awalnya dibuat untuk menjaga agar api tidak padam. Oleh karena itu, lampion sering digunakan sebagai sumber penerangan.

Pada masa awal Dinasti Han, orang-orang menggantung lampion merah pada tanggal kelima belas bulan pertama dalam kalender lunar untuk menciptakan suasana yang meriah, serta melambangkan kemakmuran sosial dan nasional.

Selain itu, teka-teki etnis sering kali ditulis pada lampion yang digantung untuk menunjukkan kecerdasan dan harapan para pekerja Han terhadap masa depan yang lebih baik. Proses ini menciptakan pengalaman yang menarik dan memperkuat interaksi antara masyarakat. Lebih lanjut, lampion juga dinyalakan dalam berbagai warna untuk memberikan suasana yang meriah dan positif.

Lampion sebagai Warisan Budaya

Lampion sebagai warisan budaya Tiongkok lahir menjadi simbol budaya yang kuat dan membawa nilai-nilai yang bermakna. Tidak hanya menjadi dekorasi yang indah, tetapi juga mewakili harapan, kebahagiaan, dan keberuntungan bagi semua yang melihatnya.

Kini budaya lampion terus dilestarikan, salah satunya pada berbagai festival budaya. Universitas Ma Chung turut mengambil peran dalam melestarikan budaya ini dan akulturasinya dengan budaya Indonesia. Pelestarian budaya ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Festival Kampung Pecinan bertemakan “The Cultural Symphony of China and Indonesia”, yang menyoroti harmonisasi antara budaya Tiongkok dengan Indonesia.

Dalam festival ini, berbagai penampilan sebagai bentuk harmonisasi budaya kedua negara akan dipersembahkan. Melalui setiap penampilan, pengunjung dapat merasakan kekayaan dan keindahan warisan budaya dari kedua negara yang saling berbagi, memperkaya pengalaman budaya mereka dan memperkuat hubungan antarbudaya antara Tiongkok dengan Indonesia. Tandai kalender kalian, dan jangan lupa untuk turut hadir dan memeriahkan Festival Kampung Pecinan di Universitas Ma Chung pada 26-28 Juli 2024!

Sumber:

Liew Yek Ming, Edina Mohd Nasseri and Abdul Halim Husain, (2023), “A Study of the Current Position of Traditional Chinese Hanging Lanterns Among Young Chinese” in International Conference on Art, Design, Education and Cultural Studies, KnE Life Sciences, pages 50–58. DOI 10.18502/kss.v8i15.13905

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP