Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: [email protected]
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Budaya peranakan Tionghoa-Indonesia adalah hasil percampuran antara budaya Tionghoa dan Indonesia. Budaya ini menawarkan beragam fakta menarik yang menggambarkan kekayaan warisan budaya Nusantara.
Berakar dari gelombang migrasi Tionghoa yang tiba di Indonesia sejak abad ke-15, budaya ini telah berkembang menjadi identitas unik yang melibatkan aspek-aspek kehidupan sehari-hari seperti bahasa, kuliner, adat istiadat, dan seni.
Masyarakat peranakan dikenal karena kemampuannya dalam memadukan tradisi leluhur dengan budaya lokal, menciptakan harmoni dan keberagaman yang memperkaya khazanah budaya Indonesia. Berikut adalah beberapa fakta menarik dari budaya peranakan Tionghoa-Indonesia:
1. Seni Kuliner
Seni kuliner peranakan Tionghoa-Indonesia sangat khas, menggabungkan cita rasa Tionghoa dengan rempah-rempah lokal, menghasilkan hidangan yang unik dan lezat. Contoh makanan peranakan termasuk laksa, lontong cap gomeh, capjay, dan siomay.
2. Bahasa Campuran
Menurut laman resmi Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, budaya peranakan Tionghoa-Indonesia mengakulturasikan bahasa Tionghoa dengan bahasa pribumi, menciptakan Bahasa Kreol atau Tionghoa pasar.
3. Pakaian
Akulturasi budaya peranakan Tionghoa-Indonesia juga berpengaruh dalam bidang fashion atau pakaian adat di Indonesia. Contohnya adalah kebaya encim dan baju koko dengan celana panjang dan songkok.
4. Gaya Desain
Menurut laman interiordesign.id, gaya desain modern peranakan menggabungkan warna cerah tradisional dengan bahan modern seperti kaca dan logam. Pola tradisional digunakan pada elemen desain modern seperti taplak meja dan bantal, mencerminkan kekayaan budaya peranakan yang unik.
5. Adat Istiadat
Budaya peranakan Tionghoa-Indonesia terus menjunjung tinggi adat istiadat yang diwariskan secara turun temurun. Beberapa adat istiadat yang terus dilaksanakan hingga kini termasuk perayaan Imlek, upacara pernikahan, dan kematian.
Atmosfer budaya peranakan ini dapat kalian rasakan langsung di event Festival Kampung Pecinan yang akan diselenggarakan di Universitas Ma Chung pada 26-28 Juli mendatang. Acara ini akan menampilkan bazar kuliner, pameran, serta penampilan budaya yang mengharmonisasikan budaya Tionghoa dan Indonesia. Tandai kalender kalian dan hadirilah Festival Kampung Pecinan pada 26-28 Juli 2024 di Universitas Ma Chung.
Sumber:
https://itjen.kemdikbud.go.id/web/menelusuri-budaya-peranakan-di-indonesia-dan-sejarahnya
Sumber Foto: Freepik.com/freepik
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.