CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: info@machung.ac.id. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

Apakah AI Pedang Bermata Dua?

by Humas Universitas Ma Chung / 22 March 2024 / Published in Machung

Perkembangan AI belakangan menjadi topik yang hangat diperbincangkan dalam berbagai bidang. Penerapannya semakin banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Berkenaan dengan hal ini, Universitas Ma Chung mengundang Bapak Windra Swastika, S.Kom., MT., Ph.D. selaku Dosen di Program Studi Teknik Informatika Universitas Ma Chung untuk mendiskusikan topik ini, khususnya mengenai peran AI yang disebut merupakan pedang bermata dua.

Windra mendefinisikan kecerdasan buatan (AI) sebagai sebuah cabang ilmu dalam bidang komputer yang menitikberatkan pada pengembangan sistem yang mampu melaksanakan instruksi atau tugas. Dalam operasinya, AI memanfaatkan sumber informasi dari big data, di mana data-data yang masuk dapat diolah untuk menghasilkan informasi yang berarti.

Penerapan AI dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada hal paling sederhana seperti rekomendasi dalam aplikasi yang kita gunakan. Ketika kita menggunakan aplikai pemutar lagu atau film, maka kita akan mendapatkan rekomendasi mengenai lagu atau film yang serupa dengan yang baru saja kita dengarkan atau tonton. Rekomendasi ini merupakan salah satu contoh penggunaan AI dalam sebuah aplikasi kita gunakan.

Namun, perkembangan AI yang sangat cepat telah menimbulkan kekhawatiran bagi beberapa pihak. Mulai dari kekhawatiran akan hilangnya sejumlah pekerjaan karena digantikan oleh AI, hingga gagasan bahwa AI dapat menggantikan atau bahkan melampaui kemampuan manusia secara keseluruhan. Hal ini membuat AI menjadi pedang bermata dua; di satu sisi, memberikan manfaat dengan mempermudah dan mempercepat pekerjaan manusia, namun di sisi lain, berpotensi menimbulkan dampak negatif.

Konsep mengenai AI yang mampu mengungguli manusia dikenal dengan sebutan “Singularity”. Konsep Singularity mengacu pada ide bahwa suatu saat nanti, AI bisa melampaui kemampuan manusia. Meskipun kontroversial, Windra mengakui dalam dialog ini bahwa kemungkinan hal tersebut terjadi.

Windra, yang berkecimpung dalam dunia AI, menjelaskan bahwa meskipun perkembangannya pesat, AI masih belum mampu meniru otak manusia secara sempurna. Ada aspek-aspek yang masih sulit digantikan oleh AI, seperti pengambilan keputusan atau kebijakan. Namun, dalam hal-hal yang berbasis data, AI memang terbukti dapat bekerja lebih efisien daripada manusia.

“Manusia tetap yang memegang kendali. AI hanya sebagai alat yang memudahkan. Hal-hal seperti pengambilan keputusan masih dalam andil manusia,” jelas Windra.

Ia juga menyampaikan bahwa apabila melihat dari sisi positif, perkembangan AI melahirkan peluang-peluang kerja baru.

“Dengan adanya perkembangan ini, bukan berarti pekerjaan akan hilang, bahkan nantinya akan muncul bidang-bidang pekerjaan baru yang berkaitan dengan hal ini,” tambahnya.

Windra juga menekankan bahwa perkembangan AI sangat dipengaruhi oleh Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara. Di Indonesia, pemerintah dan berbagai pihak telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas SDM ini, termasuk melalui peningkatan kualitas pendidikan dan berbagai langkah lainnya.

Di era perkembangan teknologi yang begitu cepat, Universitas Ma Chung berupaya untuk mengambil manfaat baik dari perkembangan AI. Saat ini, Universitas Ma Chung memiliki Program Studi Teknik Informatika (TI) dengan dua peminatan, yaitu sistem komputer dan sistem cerdas.

Dalam peminatan sistem cerdas, mahasiswa akan mendapatkan mata kuliah yang dirancang khusus untuk mempelajari AI. Salah satu contohnya adalah melalui Pusat Studi Human Machine Interaction, di mana mereka telah mengembangkan produk untuk menerjemahkan bahasa isyarat ke dalam teks dengan menggunakan AI, yang dapat dipahami oleh semua orang.

Selain itu, terdapat juga pusat studi untuk peminatan sistem komputer, yaitu Artificial Intelligence for Digital Image and Technopreneurship. Pusat studi ini akan melakukan penelitian di berbagai bidang, termasuk bidang medis, dengan menggunakan citra seperti X-Ray atau MRI, dan lainnya.

Adanya pusat studi ini menjadi bentuk upaya Universitas Ma Chung untuk selalu memberikan kualitas pembelajaran yang menyesuaikan perkembangan zaman. Dengan demikian, diharapkan lulusan Universitas Ma Chung akan memiliki kualitas yang baik dan dapat bersaing di pasar global.

Sumber Foto: Freepik.com/freepik

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP