Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: [email protected]
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Ivander Julian Yahya, mahasiswa Program Studi Mandarin for Education and Business (Mandarin) Universitas Ma Chung, berkesempatan mengikuti program student exchange selama satu semester di Chengdu University, Tiongkok pada Februari-Juni 2025. Selama masa studinya di sana, Ivander menempuh sejumlah mata kuliah yang dirancang untuk mengasah kemampuan berbahasa Mandarin sekaligus memperkaya pemahamannya mengenai budaya Tionghoa.
Dalam perkuliahan, Ivander memilih beberapa mata kuliah dasar yang berfokus pada keterampilan berbahasa. “Mata kuliah yang saya ambil adalah mata kuliah dasar dalam pembelajaran bahasa, yaitu menulis dan membaca, mendengar dan berbicara, serta comprehensive,” ungkap Ivander. Mata kuliah tersebut menjadi bekal penting baginya untuk meningkatkan penguasaan bahasa secara menyeluruh.
Sebelum berangkat ke Tiongkok, Ivander telah melalui serangkaian persiapan administratif, mulai dari melengkapi dokumen nilai, mengurus visa, hingga memenuhi persyaratan surat sehat dan surat berkelakuan baik. Semua proses tersebut terbayar dengan pengalaman berharga yang diperolehnya, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Sistem Belajar dan Tantangan Bahasa
Dalam pengalaman student exchange ini, Ivander mengungkapkan bahwa sistem pembelajaran di Tiongkok menjadi salah satu hal yang paling berkesan baginya. “Sistem pembelajaran di Tiongkok ini sungguh hebat… Saya dapat merasakan perbedaan antara proses pengajaran dan pembelajaran yang menurut saya membuat tingkat bahasa Mandarin saya meningkat pesat,” tambahnya.
Meskipun demikian, tantangan utama yang dihadapi adalah bahasa dan logat daerah. “Menurut saya pribadi meskipun pelajar Mandarin sudah memiliki tingkat level HSK yang tinggi, saat di Tiongkok masyarakat umumnya menggunakan bahasa daerah dan logat daerah,” jelasnya.
Ia juga berbagi kisah lucu ketika ia sempat berdebat dengan penjaga asrama mengenai asal teman sekamarnya. “Penjaga asrama bilang dia berasal dari 越南 (yue nan), akan tetapi orang Sichuan bilangnya (yue lan). Saya sempat cekcok awalnya, tetapi lama-kelamaan saya paham bahwa ternyata orang Sichuan mengubah huruf ‘N’ menjadi ‘L’ ” ungkap Ivander.
Selain peningkatan kemampuan bahasa, Ivander juga mendapat banyak teman lokal dari berbagai kalangan. Pengalaman berkesan ini membuatnya teringat pepatah Tiongkok: “多个朋友多条路,多个冤家多堵墙,” yang berarti “banyak teman banyak jalan, banyak musuh banyak tembok.” Dari pepatah ini, Ivander menyampaikan pesan bahwa memperbanyak teman adalah kunci untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman dan peluang berkembang.
Ivander meyakini bahwa mengikuti program student exchange membawa segudang manfaat yang tak ternilai. Selain memperkaya pengalaman akademik dan membuka wawasan budaya, kesempatan ini juga memperluas jaringan pertemanan internasional yang sangat berharga di masa depan. Menurutnya, pengalaman belajar di luar negeri menjadi nilai tambah yang signifikan ketika menyusun CV, sekaligus membuktikan kemampuan beradaptasi, kemandirian, dan semangat untuk terus belajar.
Memulai Karier Internasional
Tidak berhenti hanya pada pengalaman student exchange, Ivander terus melangkah maju untuk memperluas wawasan sekaligus mengasah keterampilan profesionalnya. Seusai program pertukaran pelajar, pada bulan Juli hingga Oktober ia mengambil kesempatan untuk mengikuti program magang di HEYE International Logistics, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang ekspor dan impor.
Melalui kesempatan ini, Ivander mendapatkan pengalaman berharga yang membuka jalan menuju dunia profesional internasional. Ia terlibat dalam mengerjakan tugas perusahaan, salah satunya menerjemahkan dokumen perusahaan yang bersifat internasional. Tugas tersebut menantangnya untuk mengasah kemampuan bahasa yang ia miliki, sekaligus memahami proses bisnis lintas negara.
Tidak hanya itu, Ivander juga dipercaya melanjutkan magang di kantor HEYE International Logistics yang berlokasi di Jakarta. Penempatan ini memberinya ruang untuk berkontribusi lebih jauh, khususnya dalam memperluas jaringan pasar perusahaan. Bagi Ivander, pengalaman magang ini bukan sekadar pekerjaan, melainkan pijakan awal untuk memulai karier bertaraf global.
Menutup kisahnya, Ivander berpesan kepada Machungers untuk tidak ragu melangkah keluar dari zona nyaman. “Jangan pernah takut gagal. Gagal itu bukan aib, melainkan sebuah pembelajaran,” jelasnya. Perjalanan Ivander bukan hanya tentang belajar bahasa dan budaya, tetapi juga tentang membangun mental tangguh dan keberanian menghadapi tantangan. Pengalaman ini mencerminkan semangat gigih yang menjadi salah satu nilai utama yang senantiasa ditanamkan di Universitas Ma Chung.
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.