Di tengah gemuruh sorak penonton, Samuel Enrico Jose Fernando, mahasiswa Prodi Mandarin for Education and Business Universitas Ma Chung kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) 2025 cabang olaraga Wushu yang digelar di Auditorium Prof. Wuryanto, Universitas Negeri Semarang (UNNES), Samuel berhasil menyabet gelar Juara Harapan 1 pada dua kategori yaitu, Wing Chun Bart Cham Dao Putra Senior dan Wing Chun Mok Yan Jong Putra Senior. Ajang bergengsi ini berlangsung dari tanggal 19 hingga 24 September 2025, menjadi panggung bagi para atlet muda untuk mengukir prestasi. 

Prestasi ini bukan hanya kemenangan pribadi, tapi juga kebanggaan bagi perwakilan Jawa Timur. Samuel yang mewakili universitas bersama rekan-rekan dari berbagai cabang olahraga, tiba di Semarang dengan semangat membara. 

“Kemarin saya berangkat ke POMNAS ini bersama teman-teman dari berbagai cabang olahraga perwakilan Jawa Timur. Seluruh akomodasi, mulai dari hotel hingga transportasi, sudah disediakan oleh BAPOMI dan universitas masing-masing atlet” ungkap Samuel.  

Namun, di balik sorotan kemenangan, persiapan Samuel untuk ajang ini terbilang minim, hanya sekitar dua bulan. 

“Waktu sangat terbatas, apalagi saya juga harus melatih anak-anak dari Sasana Cakra Buana untuk perlombaan provinsi yang jadwalnya hanya selang beberapa hari setelah POMNAS,” cerita Samuel  dimana ia harus membagi energi antara mengasah jurusnya dan membimbing generasi muda di sasana. 

Meski demikian, niat menggebu Samuel membuahkan hasil luar biasa. Ia meraih Juara Harapan 1 di dua kategori sekaligus, meskipun ada sedikit rasa kecewa karena selisih poin hanya 0,3 dari posisi juara ketiga 

“Ada rasa kecewa sih tapi saya tetap bangga sekali, karena di POMNAS ini saya bisa bertanding dan bersaing langsung dengan atlet-atlet juara PON 2024 di Aceh. Mereka sudah berpengalaman di level nasional maupun internasional, tapi ini justru memotivasi saya untuk terus maju,” kata Samuel. 

Tantangan yang dihadapi pun tak main-main, ia sempat sakit dan juga masih dalam masa pemulihan saat menemani murid-muridnya bertanding di Surabaya. Tapi, niat Samuel lebih besar dari segala rintangan itu. Dukungan dari teman seperjuangan dan keluarga menjadi semangat terbesarnya “Satu-satunya cara saya mengatasi semuanya adalah melakukan yang terbaik dan selalu percaya diri. Mereka selalu ada di sisi saya, memberi semangat di setiap keadaan saya” ujarnya 

Kemenangan ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan yang lebih panjang. Samuel punya mimpi besar, kembali berlaga di ajang-ajang lain dan menang dalam perlombaan di lain waktu. Di penghujung wawancara, ia menyampaikan pesan inspiratif bagi sesama mahasiswa Universitas Ma Chung. 

“Pesan saya untuk teman-teman, semoga prestasi saya ini bisa menginspirasi kalian untuk berani keluar dari zona nyaman, berani mencoba hal-hal baru yang menantang. Hidup cuma sekali, jadi kejar apa pun yang kalian inginkan lewat kerja keras dan tekad kuat. Suatu saat, pasti terwujud!” 

Wawan Eko Yulianto, SS., MA., Ph.D. selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama turut mengapresiasi prestasi Samuel ini.  

“Bangga sekali melihat ada mahasiswa kita berani mengeksplorasi minat di luar bidang studinya. Komitmennya dan kegigihannya terhadap seni bela diri wushu sangat patut dijadikan teladan. Samuel adalah sosok  yang adaptif dan berani keluar dari zona nyaman. Inilah kualitas yang mencerminkan semangat agile, mampu berkembang di berbagai situasi. Terima kasih, Samuel sudah membawa nama baik kampus dan menginspirasi banyak orang,” ungkapnya.  

Cerita Samuel di POMNAS 2025 ini mengingatkan kita bahwa prestasi gemilang lahir dari keringat, pengorbanan, dan hati yang tak kenal menyerah. Di tengah sibuknya kegiatan perkuliahan, ia membuktikan bahwa mahasiswa bisa menjadi juara bukan hanya di kelas, tapi juga di kancah nasional.