“Memahami sebuah masalah adalah langkah pertama menuju solusi,” demikian kata orang bijak. Itu juga kiranya yang mendasari kuliah tamu bertajuk “Surviving Hospitality during the Pandemic” yang diadakan di Universitas Ma Chung pada hari Kamis tanggal 1 Oktober 2020. Acara ini merupakan upaya Universitas Ma Chung yang dalam hal ini dilaksanakan oleh Pusat Karier RUBIK bekerja sama dengan Program Studi Sastra Inggris (khususnya konsentrasi Tourism)

Narasumber dengan Jam Terbang Tinggi

Acara ini menghadirkan dua narasumber yang sangat memiliki pengalaman panjang di bidang pariwisata. Narasumber pertama adalah Bapak R. Agung Harjaya Buana, SE., MSE., Kasi Pengembangan EKRAF DISPORAPAR kota Malang dan narasumber kedua adalah Ibu Mila W. Suryo, Former General Manager Commercial Property PT Krakatau Industrial Estate Cilegon. Sementara itu, Ibu Melany, STT.Par., MM.Tr., dosen program Studi Sastra Inggris Universitas Ma Chung, yang mengajar konsentrasi Tourism.

Kegiatan yang menggunakan platform webinar ini dihadiri oleh lebih dari 50 peserta baik dari Universitas Ma Chung maupun umum. Mayoritas peserta yang hadir adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Introduction to Hotel Management pada semester ini. Selain itu, acara ini juga ditayangkan secara langsung di kanal YouTube Program Studi Sastra Inggris.

Sesuai dengan topik yang diusung, kedua narasumber berbicara sambil berdiskusi dengan ibu Melany mengenai kondisi dunia pariwisata pada saat ini. Tidak hanya itu, para narasumber juga berbicara tentang bagaimana cara atau respons yang harus diambil untuk menghadapi keadaan di tengah pandemi.

Strategi di Masa Pandemi

“Kita harus memiliki strategi finansial karena kita harus menjaga cash flow dan juga menerapkan plan, do, check, and action yang biasanya disikat PDCA,” demikian tanggapan ibu Mila merespons kelesuan dunia wisata. Pada saat ini pasti pandangan masyarakat tentang dunia wisata sudah banyak berubah, banyak tempat yang mengalami penurunan omzet secara pesat.

Sementara itu, mendukung pembahasan sebelumnya, bapak Agung menyampaikan disiplin dan menjalankan protokol kesehatan. Bapak Agung memberikan pesan yang sangat jitu terkait ini: “Kalau berwisata, pastikan kita sehat. Kalau berwisata, cari tempat yang tidak ada potensi kerumuman orang. Jangan lupa untuk memilih destinasi wisata yang sesuai dengan harapan kita. Dengan begitu, berwisata bisa benar-benar meningkatkan imun.”

Menanggapi hal tersebut, ibu Melany memberi respons dengan berkata “Jangan sampai pariwisata menjadi kluster baru yang dapat menutup karier bisnis dunia pariwisata itu sendiri”.

Diskusi ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari beberapa orang, termasuk pelaku bisnis pariwisata yang ikut menghadiri kegiatan ini. Kegiatan ini ditutup dengan pesan yang tak terlupakan dari Bpk. Agung. Beliau menyampaikan bahwa kreativitas, inovasi, dan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan sangat dibutuhkan di masa-masa seperti ini. Ada beberapa hal bisnis yang mungkin belum bisa dilakukan namun bisa dikerjakan saat ada waktu. Tetap harus bekerja dengan optimis bahwa tahun depan bisnis pariwisata pasti akan kembali meningkat. Jangan pernah berhenti belajar, “Hari ini belajar, besok juga belajar. Kehidupan terus membutuhkan pembelajaran”.

Kegiatan ini bertujuan untuk menambah ilmu wawasan mahasiswa dan menjadi satu poin penting untuk memotivasi para pebisnis pariwisata. Walaupun tidak bisa belajar secara langsung dengan mengunjungi hotel maupun tempat wisata, kegiatan ini memberi suatu ilmu yang membuka pikiran para peserta bahwa masih ada banyak harapan baik untuk bisnis pariwisata.

Ketika mahasiswa tidak bisa ke hotel di masa pembelajaran daring ini, ternyata justru (orang) hotelnya yang bisa dibawa ke depan para mahasiswa yang belajar dari rumah.

Reporter: Clarissa Gisela Frederick