“Semua sudut bisa buat selfie!” seru seorang mahasiswa Sastra Inggris Universitas Ma Chung setelah mengeksplorasi rooftop Moxy Hotel Bandung pada Selasa, 28 Januari 2020. Kunjungan ini merupakan bagian dari study tour mahasiswa Sastra Inggris angkatan 2018 dan 2019.

Setelah puas ber-selfie dan memotret lanskap Bandung dari ketinggian, mahasiswa mengikuti presentasi mengenai Marriot Group dan Moxy Bandung Hotel. Sesi ini dibawakan oleh Bapak I Wayan Raksa, General Manager Moxy Bandung Hotel. Presentasi yang diberikan secara atraktif dan interaktif ini diadakan di skyhall bergaya industrial dengan banyak jendela kaca yang menyajikan pemandangan kota Bandung dari ketinggian.

Presentasi yang dibawakan tersebut hendak mengenalkan kepada mahasiswa kekhasan Moxy, sebuah chain hotel yang menyasar khusus ke kalangan young at heart, yakni mereka yang berjiwa muda. Dari paparan Pak Raksa, segmentasi ini tampaknya telah diterjemahkan dengan apik ke dalam gaya manajemen, arsitektur, hingga kegiatan-kegiatan yang ada di seluruh Moxy Hotel, termasuk Moxy Bandung Hotel, yang ketika dibuka merupakan Moxy Hotel satu-satunya di Asia Pasifik.

I Wayan Raksa Memperkenalkan Pengelolaan Moxy Bandung Hotel

Selain itu, mahasiswa juga mendapat gambaran tentang pengalaman Pak Raksa yang cukup panjang dan inspiratif di Marriot Group. Pak Raksa mulai bekerja di salah satu grup hotel terbesar sedunia itu sejak akhir decade 90-an. Dia pernah memegang berbagai posisi mulai dari manajer dapur, residence manager, dan hingga akhirnya menjadi general manager. Dia memegang posisi-posisi tersebut di berbagai hotel grup Marriot di wilayah Asia Tenggara dan Timur Tengah; beberapa di antaranya adalah Bali, Abu Dhabi, Jakarta, Surabaya, dan Dubai.

Sesi Konsentrasi: Pariwisata dan Kewirausahaan

Setelah mendengarkan presentasi, mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan bidang konsentrasi yang mereka pilih, yaitu Pariwisata dan Kewirausahaan di Bidang Bahasa. Masing-masing kelompok mendapatkan sesi yang dibuat khusus dengan konsentrasi yang mereka dalami di Universitas Ma Chung.
Kelompok pariwisata berkeliling hotel Moxy dengan dipandu oleh Bapak Raksa sendiri. Di situ, mereka diperkenalkan dengan semua bagian The Moxy Bandung, mulai spot-spot yang instagrammable, pengaturan lobby dan bar yang memang mendorong tamu untuk berinteraksi dengan satu sama lain, serta rak-rak yang menjual makanan instan (yang di Indonesia diwakili oleh mie instan) beserta hal-hal yang unik di dalamnya.

Mengikuti Workshop

Sementara itu, mahasiswa di bidang kewirausahaan tetap bertahan di ruangan skyhall untuk mendapatkan workshop pemasaran dari Bu Ayu Lestari Losana, Direktur Pemasaran Moxy Bandung Hotel. Dalam workshop ini, mahasiswa mengetahui berbagai strategi Moxy Bandung Hotel dalam mendapatkan sorotan dan pelanggan. Hotel ini banyak menggunakan platform-platform media sosial untuk mempromosikan aktivitas-aktivitas yang erat kaitannya dengan anak muda. Acara-acara semacam workshop yang menghadirkan influencer atau selebgram dan acara marathon dan sejenisnya merupakan acara rutin di Moxy Bandung.

Dengan kegiatan ini, mahasiswa Sastra Inggris dari kedua konsentrasi bisa mendapatkan “isi” sebuah hotel dari jaringan internasional yang telah berhasil mengokohkan reputasi di segmentasinya.

Merdeka Belajar

Ketika berfoto di depan pintu masuk Moxy Hotel yang ikonik, tampak sekali mahasiswa penuh semangat. Mereka tidak tampak seperti habis mempelajari banyak hal terkait hotel ini. Mungkin begini pembelajaran yang dimaksud Mendikbud Nadiem Makarim ketika mencanangkan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar. (WEY)