“Kami selalu ingin memaksakan pelatihan secara offline. Tapi, setelah melakukan pelatihan secara online karena terpaksa, kami sadar: ternyata pelatihan online boleh juga.”

Apa pun yang diadakan secara online pasti memiliki dilema, tak terkecuali acara Diklat LKU. Diklat ini merupakan acara pelatihan yang diadakan setiap tahunnya bagi pengurus Lembaga Kemahasiswa Universitas (LKU) seperti Himpunan Mahasiswa Prodi, Unit Kegiatan Mahasiswa, dan Badan Eksekutif Mahasiswa di tingkat Fakultas dan Universitas di Universitas Ma Chung. Karena merupakan pelatihan, acara membutuhkan atensi khusus dari peserta, meskipun diadakan secara online. Panitia sempat resah dengan berbagai tantangan yang bisa muncul selama masa pandemi. Namun, acara ini kami akhirnya jadi diadakan dalam beberapa tahapan.

Dilema Diklat LKU Online

Diklat LKU merupakan ajang di mana BPMU selaku badan legislatif tingkat Universitas memberikan pelatihan khusus mengenai berbagai materi yang akan digunakan oleh kepengurusan LKU nantinya. Panitia menjelaskan tentang peraturan atau birokrasi, sistem, dan masih banyak lagi. Hal lain yang panitia harapkan dari diadakannya Diklat LKU adalah terjalinnya komunikasi antar UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) maupun antara UKM dengan BEMU (Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas). Oleh sebab itu, periode sebelumnya panitia bahkan menginap di kampus untuk mempererat relasi antar peserta.

Pada Diklat LKU Periode 2020-2021 Universitas Ma Chung ini, panitia bertanggung jawab untuk bisa mengubah mindset Badan Pengurus Harian (BPH) UKM atau fungsionaris BEMU dalam menjalankan kehidupan berorganisasi mereka. Panitia mendambakan LKU yang aktif, koorperatif, kompetitif, dan kreatif, dan bukan orang-orang yang hanya mengikuti arus tanpa menciptakan perubahan untuk menjadi lebih baik dari yang sudah baik.

Oleh karena itu, mengubah keseluruhan acara menjadi online adalah pilihan yang sulit. Panitia sudah merancang acara dari jauh-jauh hari, namun dikarenakan kondisi pandemi panitia terus-menerus mengganti konsep acara panitia. Panitia selalu berharap untuk bisa melaksanakan pelatihan ini secara offline saja karena ketakutan panitia untuk tidak bisa merealisasikan tanggung jawab besar panitia. Namun, ujung-ujungnya panitia terpaksa melakukannya secara online. Di sinilah kesabaran dan kreativitas panitia harus diuji.

Mengadakan pelatihan secara online memang tidak pernah mudah. Panitia harus memikirkan berbagai tantangan yang ada dan cara penyelesaiannya bagaimana. Ketakutan terbesar panitia ialah panitia takut peserta enggan untuk mendengarkan materi. Kuliah online saja belum tentu didengarkan dengan sepenuh hati, apalagi pelatihan panitia yang seperti ini. Mau tidak mau, panitia selalu dihantui kenyataan bahwa tidak semua tugas dan peran besar panitia bisa terwujud pada periode ini. Di situlah panitia belajar untuk ikhlas dan fokus pada apa yang panitia bisa lakukan secara online.

Akhirnya, rangkaian Diklat LKU pun terlaksana mulai tanggal 11 Juli 2020 (untuk pengiriman modul) dan 15, 16, dan 17 Juli 2020 (untuk diskusi online).

Reporter: Mira Permata Prabowo