Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: info@machung.ac.id. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: info@machung.ac.id
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Dalam upaya untuk memperkaya pengetahuan civitas akademikanya, Fakultas Bahasa Universitas Ma Chung menyelenggarakan Forum Komunikasi Ilmiah (Forkomil) pada Selasa, 2 April 2024.
Forum ini menghadirkan empat orang narasumber yang merupakan dosen dari Program Studi Sastra Inggris dan Pendidikan Bahasa Mandarin. Dalam forum ini mereka berbagi mengenai hasil dari penelitian dan kegiatan yang telah dilakukan. Adapun narasumber yang hadir di antaranya adalah Lilis Lestari Wilujeng., SS., M.Hum., Ounu Zakiy Sukaton, MGAL., Anggrah Diah Airlinda, SS., MTCSOL., dan Yohanna Nirmalasari, S.Pd., M.Pd.
Pada Forum Komunikasi Ilmiah ini, berbagai topik menarik disampaikan, mulai dari isu-isu hangat seperti kecerdasan buatan (AI) hingga kegiatan pengabdian masyarakat yang melibatkan komunitas di desa.
Narasumber pertama, Lilis Lestari Wilujeng, SS., M.Hum., menjelaskan hasil analisis lima puisi yang membahas teknologi dan AI. Salah satunya adalah analisis puisi ‘Artificial Intelligence’ karya Ann Peck (2023), yang dilakukan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.
Dalam pemaparannya Lilis membahas berbagai aspek dalam proses analisis puisi yang dilakukan.
“Pada saat kita berbicara tentang puisi, tentu kita membahas mengenai tampilan fisiknya (seperti struktur yang meliputi bait jumlah baris, rima, ritme) dan isi dari puisi tersebut,” jelas Lilis.
Sesi kedua dibawakan oleh Ounu Zakiy Sukaton, MGAL. Pada presentasinya, Ounu menekankan pada bidang linguistik, di mana penelitian yang ia jalankan bersama mahasiswa menganalisis produksi vowel (huruf vokal) pada beberapa responden mahasiswa multilingual di Universitas Ma Chung.
Penelitiannya bertujuan untuk mengetahui korelasi antara nilai skor tes TOEIC maupun HSK dengan kemampuan speaking atau produksi vowel seseorang. Adapun syarat responden dalam penelitiannya ini adalah mahasiswa dengan kualifikasi minimal HSK 4 dan skor TOEIC berkisar 760.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metodologi phonetic dan phonology. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa skor TOEIC dan HSK tidak berkorelasi dengan kemampuan speaking atau produksi vowel seseorang.
Lebih lanjut, Anggrah Diah Airlinda, SS., MTCSOL., mempresentasikan tentang kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Desa Kucur diketahui memiliki potensi alam yang sangat bagus, seperti keindahan alam Lembah Gunung Sari, budaya warga lokal (festival bersih desa seperti karnaval dan bermain musik), aktivitas warga lokal seperti memetik buah, merawat ternak, serta tarian tradisional.
Namun semua potensi tersebut belum dioptimalkan pemanfaatannya. Beberapa kendala yang dialami Desa Kucur di antaranya adalah belum diketahui secara luas oleh wisatawan asing, kendala bahasa yang dialami oleh warga lokal, dan kurangnya informasi tertulis di rumah warga lokal.
Oleh karenanya, Anggrah Diah Airlinda, SS., MTCSOL., beserta tim berupaya untuk memberikan solusi berupa pelatihan dan pendampingan kepada wisatawan asing dan pembuatan buku saku mengenai Desa Kucur dalam tiga bahasa (Indonesia, Inggris, dan Mandarin). Harapannya, kontribusi ini dapat membantu meningkatkan sumber daya dan eksistensi Desa Kucur.
Dalam bidang yang sama Yohanna Nirmalasari, S.Pd., M.Pd menyampaikan tentang Pengabdian Masyarakatnya di Desa Kacuk, Kecamatan Sukun, Malang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan Komunitas Anak Indonesia Hebat (AIH), di mana pendiri komunitas AIH bertujuan memberikan perhatian dan perawatan yang baik kepada anak-anak yang kurang mendapat perhatian.
Dalam kegiatan pengabdian masyarakat, Yohanna melibatkan beberapa mahasiswa untuk turut berperan dalam program yang dilaksanakan. Program tersebut mencakup pengenalan Bahasa Mandarin, permainan tradisional, serta penanaman sifat kerja sama dan kejujuran.
Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, Yohanna menyimpulkan bahwa pembelajaran, terutama bahasa asing, sebaiknya dilakukan secara berulang-ulang dan bertahap.
“Meskipun hanya belajar lisan, anak-anak sebenarnya bisa kemampuan bahasa dengan baik. Belajar bahasa melibatkan empat keterampilan utama, yaitu mendengarkan, menulis, membaca, dan berbicara,” ujar Yohanna
“Semua keterampilan ini membutuhkan bimbingan seorang guru bahasa. Dari pengalaman pengabdian masyarakat ini, terbukti bahwa pengajaran yang berulang-ulang dan berangsur-angsur dapat memberikan hasil yang baik,” pungkasnya.
Kegiatan Forum Komunikasi Ilmiah dengan topik yang beragam telah memperkaya pengetahuan civitas akademika Fakultas Bahasa Universitas Ma Chung. Hal ini merupakan bukti dari komitmen Universitas Ma Chung dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sekaligus mendorong dan mengembangkan sikap serta pemikiran yang kritis.
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.