CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: info@machung.ac.id. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

Belajar Teknologi Alat Bantu untuk Disabilitas

by Humas Universitas Ma Chung / 12 March 2024 / Published in Machung

Universitas Ma Chung menyambut gembira kedatangan Prof. Chikamune Wada, Ph.D dari Graduate School of Life Science and Systems Engineering Department of Human Intelligence Systems, Kyushu Institute of Technology Japan. Kedatangannya ke Universitas Ma Chung ini memberikan banyak pengetahuan baru yang menyegarkan bagi civitas akademika Universitas Ma Chung melalui Forum Komunikasi Ilmiah yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi dan Desain pada 12 Maret 2024.

Dalam Forum Komunikasi Ilmiah ini Prof. Wada menyampaikan penjelasannya mengenai Assistive Technology atau Teknologi Alat Bantu, yang dalam hal ini dikhususkan pada orang yang mengalami disabilitas.

Assistive Technology adalah sebuah teknologi yang mampu membantu orang yang mengalami malfungsi atau kehilangan fungsi sensorik/motorik untuk meningkatkan aktivitas kehidupan sehari-hari (ADL) atau merehabilitasi fungsi,” jelas Prof. Wada.

Adapun ia menyampaikan bahwa teknologi terkini banyak menggunakan teknologi/pengetahuan tentang Robotika, AI dan kecerdasan otak untuk membuat alat/sistem bantu. Selain itu, bidang yang dikembangkan di antaranya meliputi area gangguan penglihatan (tunanetra), gangguan pendengaran (tunarungu), dan kelumpuhan motorik (amputasi). Berbagai contoh teknologi ia perlihatkan, di mana teknologi tersebut memberikan kemudahan kepada penyandang disabilitas dalam beraktivitas.

Salah satunya adalah teknologi OrCam MyEye 2, yakni perangkat teknologi bantu berupa kaca mata yang mampu membantu penyandang tunanetra untuk membaca teks, mengenali wajah, hingga mengidentifikasi sebuah produk. Terdapat pula teknologi yang dikembangakan menggunakan AI dalam bidang bahasa isyarat. Prof. Wada menjelaskan bahwa teknologi ini telah dikembangkan sejak lama namun mengalami kendala dalam penerapannya karena beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti pergerakan jari, tubuh, dan ekspresi wajah.

Pembahasan mengenai pengembangan teknologi untuk bahasa isyarat ini sejalan dengan salah satu proyek yang dilaksanakan oleh mahasiswa Teknik Informatika Universitas Ma Chung, Nico Alexander, yang mengangkat tema “Penggunaan Machine Learning dalam Klasifikasi Bahasa Isyarat BISINDO menggunakan Kamera” dalam proyek tugas akhirnya.

Oleh karenanya, setelah kegiatan Forum Komunikasi Ilmiah, Nico beserta mahasiswa Program Studi Teknik Informatika lainnya diberikan kesempatan untuk mempresentasikan proyek mereka sekaligus berkonsultasi langsung dengan Prof. Wada. Adapun proyek-proyek inovatif yang dipresentasikan oleh mahasiswa di antaranya adalah mouse untuk disabilitas (Stanley Adi Dewangga & Albert Hans Soeseno), Machine Learning untuk Bahasa Isyarat BISINDO (Nico Alexander), Flexpoint Glovekit (Ay Fee), dan Subtiglass (Imandhito Sangga Buwana)

“Kami mengembangkan mouse untuk disabilitas yang minimal memiliki satu lengan atas dan satu kaki. Mouse ini terdiri dari 2 modul yaitu arm modul dan foot modul. Pada arm modul terdapat sensor gyro dan accelometer yang menyimulasikan gerakan mouse, dan foot modul menyimulasikan fungsi klik pada mouse,” ungkap Albert Hans Soeseno, menjelaskan secara singkat mengenai proyeknya.

Pengetahuan yang diterima oleh civitas akademika Universitas Ma Chung ini membuka wawasan baru mengenai teknologi alat bantu untuk penyandang disabilitas. Wawasan baru ini diharapkan dapat menjadi umpan balik sekaligus dorongan dalam berbagai proyek yang sedang dikembangkan, sekaligus menjadi upaya nyata dalam mengasah pemikiran yang kritis-prinsipil guna menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP