Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: [email protected]
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Oleh: Patrisius Djiwandono, dosen prodi Sastra Inggris
Lancar berbicara bahasa Inggris sudah menjadi hal yang penting di jaman ini. Orang lain menilai bahwa anda bisa berbahasa Inggris ketika melihat anda berbicara bahasa Inggris. Maka, mereka tidak akan repot-repot meminta skor TOEFL atau IELTS, atau membaca tulisan anda di media daring atau bahkan di repositori digital anda. Mereka hanya perlu mendengarkan anda berbicara lancar dalam bahasa Inggris dan langsung bisa mengatakan “wah, bahasa Inggrismu lancar sekali!”
Diperlukan upaya keras untuk bisa menguasai bahasa Inggris kemudian melatih lidah dan pikiran anda ketika mengungkapkan buah pikiran ke dalam bahasa Inggris. Ya, tentu saja. Tidak ada ketrampilan komunikasi yang datang begitu saja tanpa upaya. Tapi tahukah anda bahwa sebenarnya semua upaya itu bisa diringkas menjadi 3 kunci saja? Berikut uraian tentang cara untuk lancar berbicara bahasa Inggris.
Prinsip Comprehensible Input pada intinya menyatakan bahwa sumber bahasa yang anda dengarkan atau baca bisa terpahami (comprehensible) oleh anda. Sumber bahasa atau input itu bisa berasal dari lingkungan sosial anda, kelas bahasa Inggris yang anda ikuti di kampus, atau bahkan lingkungan yang ditinggali oleh penutur asli bahasa Inggris. Semakin anda terpajan (exposed) pada lingkungan bahasa seperti itu, semakin aktif otak anda menyerap secara tanpa sadar pola kalimat, pengucapan, bahkan intonasi bahasa Inggris yang benar. Pertama, pastikan bahwa semua input itu bisa anda pahami walaupun anda tidak kemudian meresponsnya dulu. Dengan kata lain, tips pertama adalah: berdiamlah diri dulu. Seraplah sebanyak mungkin comprehensible input dari lingkungan itu. Jangan tergesa-gesa mengujarkan sesuatu karena otak anda sebenarnya sedang dalam proses mempelajari bahasa Inggris secara diam-diam. Berikutnya, tentu akan sangat membantu jika anda, dalam kediaman tersebut, mempelajari arti kata-kata baru dan belajar tata bahasanya. Yang penting, biarkan comprehensible input merasuk dulu ke benak anda.
Setelah cukup lama berada dalam lingkungan comprehensible input dan mantap dengan pengetahuan tata bahasa Inggris, anda bisa mulai mencoba mengujarkan beberapa kalimat atau ungkapan dalam bahasa Inggris. Ini selaras dengan prinsip atau teori Output Hypothesis, yang dalam bahasa sederhananya adalah anda bisa berbicara ketika dipaksa untuk memproduksi output, alias ujaran dalam bahasa Inggris. Otak yang tadi sudah penuh dengan comprehensible input langsung bersalto dan beraksi untuk mendorong lidah anda mengucapkan sesuatu. Jadi, disini anda harus mulai menyingkirkan rasa malu dan baperan ketika mengujarkan sesuatu dalam bahasa Inggris. Ketika masih salah beberapa kali, jangan langsung kecil hati apalagi terbawa perasaan ketika ada orang yang tertawa. Semakinn banyak anda mencoba berbicara, semakin fasih anda dan semakin percaya diri pula anda berbicara.
Tips terakhir ini dalam dunia pembelajaran bahasa disebut sebagai Emergentist Theory. Pada dasarnya, kecakapan itu terjaga oleh adanya interaksi antara anda dengan lingkungan sosial sekitar dan kemampuan pikiran anda. Secara sederhana, teori ini mengatakan bahwa anda akan makin lancar dan makin baik berbicara bahasa Inggris ketika terus berada dalam lingkungan komunikasi yang mendukung. Lingkungan seperti itu akan membuat komunikasinya senantiasa dilakukan dalam bahasa Inggris sehingga anda terpacu untuk terus-menerus berbicara dalam bahasa Inggris. Pada prakteknya, anda bisa memelihara kebiasaan menggunakan bahasa Inggris di luar kelas untuk berbagai situasi komunikasi entah itu dengan dosen atau dengan teman-teman anda. Ketika anda berbicara Inggris di dalam kelas namun kemudian beralih ke bahasa ibu ketika berada di luar kelas, maka kesinambungan di otak anda tadi terputus atau tersendat-sendat sehingga jangan heran kalau setelah sekian lama belajar Inggris, anda masih mengeluh “kok bahasa Inggris saya belum lancar juga ya?”
Ketika berkuliah di New Zealand tahun 1992, saya punya teman sepasang mahasiswi Jepang. Kemana-mana mereka selalu menggunakan bahasa Inggris bahkan ketika sedang berbicara dengan sesama mahasiswa Jepang. Ketika ditanya “kamu kan bisa berbahasa Jepang saja dengan teman-temanmu?”, mereka menjawab “oh, tidak; kalau itu kami lakukan lalu buat apa kami bersusah payah belajar bahasa Inggris?”
Selamat mengasah kecakapan berbicara anda dalam bahasa Inggris. Percayalah, tidak sesulit yang dibayangkan.
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.