Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: [email protected]
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Kamis, 7 Maret 2024, 13:54 WIB
Reporter : Muhammad Afnani Alifian
Malang (beritajatim.com) – Universitas Ma Chung mengukuhkan 3 guru besar baru pada Kamis (7/3/2024) di Balai Pertiwi Universitas Ma Chung. Ketiga guru besar baru, yaitu Prof. Dr. Eng Romy Budhi, S.T., M.T., M.Pd., Prof. Dr. Daniel Ginting, S.S., M.Pd., dan Rektor Ma Chung Prof. Dr. Ir. Stefanus Yufra Menahen Taneo, M.S., M.Sc.
Prof. Romy berasal dari Fakultas Teknologi dan Desain dikukuhkan dalam bidang Ilmu Teknik Informatika. Ia dikenal karena fokus dalam bidang interaksi manusia dan mesin (human-machine interaction).
Prof Romy membahas tentang “Aksesibilitas Menuju Tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Tahun 2030,”. Penelitian ini didukung data bahwa di Indonesia, 63 persen penyandang disabilitas berwirausaha karena kurangnya akses terhadap pasar tenaga kerja.
“Penelitian saya diselenggarakan dalam upaya membuka kesempatan belajar dan bekerja di Kawasan Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) kepada penyandang disabilitas, dalam bentuk mouse khusus untuk penyandang disabilitas,” ungkap Prof. Romy.
Penelitian tersebut mengacu pada UU No. 8 tahun 2016. Salah satunya keberadaan hak bagi para penyandang disabilitas untuk memperoleh pekerjaan yang diselenggarakan pemerintah pun maupun swasta.
“Setiap penyandang disabilitas memiliki kustomisasi yang membuat alat bantu tersebut perlu di-diversifikasi. Oleh sebab itu, saya harap konsistensi peneliti akan membuat produk produk semakin meluas dan dapat dinikmati oleh kaum rentan,” katanya menutup.
Sementara itu, Prof. Daniel Ginting, dari Fakultas Bahasa dikukuhkan dalam bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris. Prof Daniel adalah peneliti yang fokus pada penggunaan teknologi dalam pembelajaran bahasa.
Ia banyak bergerak mendampingi guru sekolah baik secara daring maupun luring dan dikenal sebagai presiden Indonesian English Lecturers Association. Dalam pidato pengukuhan, mengangkat judul ‘Transformasi Pendidikan Dalam Era Kecerdasan Buatan: Tantangan dan Peluang’.
“Menurut saya AI berperan dalam dunia pendidikan. Terlebih di era saat ini kerap ditemui kecurangan yang dilakukan oleh siswa dalam tugas mereka dengan menggunakan AI,” ucapnya.
Melalui penelitian ini, Prof. Daniel Ginting menekankan untuk tetap melibatkan elemen manusia dalam proses bersama AI. Ia memastikan bahwa keahlian dan kebutuhan guru menjadi prioritas utama dalam membuat keputusan terkait kecerdasan buatan dalam konteks pendidikan.
Rektor Ma Chung yang juga dikukuhkan sebagai guru besar, Prof. Dr. Ir. Stefanus Yufra M. Taneo, M.S., M.Sc., menyandang gelar profesor bidang Manajemen Inovasi. Prof. Yufra dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis bidang Ilmu Manajemen Inovasi.
Prof. Yufra membahas pidato pengukuhan berjudul naskah ‘Inovasi sebagai Sumber Peningkatan Daya Saing Nasional yang Berkelanjutan’. Penelitian tersebut mengkaji tentang pentingnya peran inovasi dalam menciptakan dan meningkatkan daya saing ekonomi berkelanjutan, terutama upaya menuju tercapainya Indonesia Emas 2045.
“Saya menerima gelar ini dengan rendah hati dan tekad untuk terus berkontribusi pada dunia pendidikan, khususnya di lingkungan Universitas Ma Chung,” ujar Prof Yufra.
Pengukuhan ketiga guru besar ini menjadi bukti nyata komitmen Universitas Ma Chung dalam meningkatkan kualitas akademik serta kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan. Langkah ini sejalan dengan visi universitas yakni memuliakan Tuhan melalui akhlak, pengetahuan, dan kontribusi nyata sebagai insan akademik yang berdaya cipta, serta implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Selain itu, dengan diraihnya gelar guru besar ini membuktikan kegigihan dan nilai meritokratik yang dijunjung tinggi oleh civitas akademika Universitas Ma Chung. Oleh karenanya, civitas akademika Universitas Ma Chung diharapkan semakin termotivasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dengan riset dan publikasi berkualitas.
“Dosen Ma Chung berperan aktif dalam mendidik generasi penerus yang berintegritas, memiliki kapasitas moral yang luhur, berkualitas tinggi, serta mampu bersaing di pasar global,” kata Prof Yufra menutup.
Hadir pada kesempatan tersebut Kepala LLDIKTI Wilayah 7 Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M., yang berharap pengukuhan guru besar di Universitas Ma Chung bisa memotivasi dosen lainnya. Dia menghimbau agar dosen lebih memperhatikan proses administrasi yang terbaru, utamanya jurnal harus bereputasi, bukan jurnal predator.
“Pondasi kuatnya di jurnal itu, tidak cukup jadi korespondensi saja, tetapi kita harus melihat jurnal tersebut. Hati-hati banyak mafia jurnal, seorang dosen yang hendak menjadi guru besar harus lebih teliti. Dengan begitu, kita bisa mewujudkan mimpi pendidikan tinggi di Indonesia,” ujar Prof Dyah Sawitri. (dan/kun)
Link berita asli di sini.
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.