CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

Universitas Ma Chung Berdayakan Relawan Paliatif Kanker dengan Aplikasi Canggih dan Herbal

by Humas Universitas Ma Chung / 6 September 2024 / Published in Machung

SERU! Editorial Team
6 September 2024

Batu, SERU.co.id – Universitas Ma Chung kembali berinovasi dalam pengabdian kepada masyarakat dengan program pemberdayaan relawan paliatif kanker payudara di Kota Batu. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para relawan ‘BERBAGI KASIH’. Khususnya merawat pasien kanker payudara, terutama melalui pendekatan terapi kimiawi dan herbal.

Ketua tim pengabdian, apt Godeliva Adriani Hendra MFarm menyampaikan, program ini merupakan bagian dari hibah DRTPM Kemdikbudristek dan berkolaborasi dengan RS Baptis Batu. Selama ini, relawan BERBAGI KASIH telah aktif memberikan dukungan kepada pasien kanker melalui kunjungan rutin ke rumah-rumah pasien.

“Namun, analisis tim pengabdi menunjukkan adanya kebutuhan peningkatan pengetahuan. Terutama tentang penatalaksanaan terapi kanker dalam menggunakan media edukasi modern,” seru Godeliva, Jumat (6/9/2024).

Sebagai solusi inovatif, tim pengabdi Universitas Ma Chung memperkenalkan aplikasi Pikkapa. Sebuah platform berbasis web dan Android, memudahkan akses informasi tentang terapi kanker payudara. Termasuk terapi kimiawi dan alternatif berbasis herbal.

“Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur pengingat jadwal kontrol, perpanjangan rujukan, dan manajemen obat pasien. Aplikasi ini membantu meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien kanker payudara. Kami ingin relawan memiliki keterampilan lebih baik untuk mendukung pasien kanker payudara,” jelas Godeliva.

Peningkatan Keterampilan Relawan Melalui Pelatihan Herbal

Dalam rangkaian kegiatan ini, relawan mendapatkan pelatihan intensif melalui seminar dan workshop. Mereka dibekali pengetahuan tentang penatalaksanaan terapi primer dan alternatif, serta pelatihan membuat jamu herbal. Seperti keji beling, jahe dan sambiloto, yang berpotensi memperlambat perkembangan sel kanker.

Sementara itu, Dr apt Rollando menjelaskan, pelatihan ini diharapkan memperkaya kemampuan relawan dalam memberikan perawatan komprehensif kepada pasien.

“Penggunaan jamu herbal dalam terapi kanker memiliki potensi besar. Dengan pelatihan ini, relawan dapat mendukung pasien tidak hanya melalui terapi medis. Namun juga dengan solusi alternatif yang telah terbukti secara ilmiah,” bebernya.

Tak hanya bermanfaat bagi pasien dan relawan, program ini juga melibatkan mahasiswa Universitas Ma Chung dalam rangkaian kegiatan MBKM. Melalui keterlibatan langsung dalam kegiatan pengabdian, mahasiswa mendapatkan pengalaman praktis yang akan diakui sebagai bagian dari mata kuliah mereka.

Universitas Ma Chung berharap program ini menjadi model pemberdayaan masyarakat yang dapat diterapkan secara luas. Memberikan dampak positif bagi pasien kanker payudara. Kemudian meningkatkan kualitas hidup mereka melalui peran relawan yang lebih teredukasi dan kompeten.

Dengan inisiatif ini, Universitas Ma Chung sekali lagi menegaskan komitmennya dalam mengembangkan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk pengabdian masyarakat di masa depan. (afi/ono)

Link berita asli di sini.

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP