CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

Talkshow Bersama Enggartiasto Lukita dan Tung Desem Waringin Meriahkan Dies Natalis ke-16 Universitas Ma Chung

by Humas Universitas Ma Chung / 29 July 2023 / Published in Machung

Talkshow bertema ‘Charting The Brave New World’ meriahkan puncak acara Dies Natalis ke-16 Universitas Ma Chung Malang. (Foto: Tangkapan layar YouTube Universitas Ma Chung)

AboutMalang.com, 29 Juli 2023 – Talkshow bertema ‘Charting The Brave New World’ meriahkan puncak acara Dies Natalis ke-16 Universitas Ma Chung Malang, hari ini.

Menteri Perdagangan 2016-2019 Enggartiasto Lukita dihadirkan sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut.

Selain itu juga ada Wakil Ketua Yayasan Harapan Bangsa Sejahtera yang menaungi Universitas Ma Chung Prof. Philip K. Widjaja, dan CEO Lippo Group Mochtar Riady yang hadir secara daring.

Didaulat sebagai moderator yakni motivator ternama Tung Desem Waringin.

Dalam paparannya, Enggartiasto Lukita menyebutkan bahwa semua harus bersiap karena banyak pekerjaan yang bakal tergantikan oleh artificial intelligence alias kecerdasan buatan.

“Bukan nanti, tapi sekarang sudah mulai. Saya selaku ketua Ikatan Alumni UPI (Universitas Pendidikan Indonesia, red), mengajak Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia, red) Jawa Barat dalam kaitan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar, bahwa mereka (para pengusaha, red) sudah mulai mengurangi tenaga kerja dari bagian-bagian tertentu, seperti HRD, administrasi keuangan dan accounting,” papar pria yang juga menjabat Chairman B Universe ini.

Di sisi lain, terdapat banyak pekerjaan baru yang bermunculan.

“Ini merupakan suatu opportunity bagi dunia pendidikan, tapi dari sisi lain ini adalah kewajiban dunia pendidikan untuk mengisi kebutuhan ini,” lanjutnya.

“Di bidang teknologi, tentu dibutuhkan juga spesialis artificial intelligence, kemudian operator alat-alat robotik, dan yang lain,” ujarnya.

Pekerjaan-pekerjaan baru yang bermunculan dan keadaan unstable seperti ini membuat jejak ketidakpastian mulai bisa eksplorasi.

Sementara itu, Prof. Philip K. Widjaja memaparkan bahwa ketidakpastian yang terjadi di dunia saat ini disebabkan oleh beberapa hal.

“Hal yang paling utama adalah makin banyaknya manusia, manusia yang makin banyak membuat resources dipakai makin banyak, makin banyak menimbulkan kepanikan,” ujar Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) ini.

“Tapi kekacauan itu bisa kita lihat bahwa apa yang disampaikan oleh bapak menteri satu ini (Enggartiasto Lukita, red), bahwa dunia itu nggak bisa jalan sendiri semua interconnected,” lanjut Philip.

Adapun state atau keadaan yang harus ada untuk menghadapi kekacauan tersebut adalah moralitas.

“Kondisi ini membuat hal-hal yang sangat runyam, bisnis jadi tidak lagi memperhatikan etika dan moralitas,” ujarnya.

Philip yang juga ketua umum Permabudhi diketahui dekat dengan pengusaha.

“Sering kita ingatkan kembali bahwa menurut ajaran agama, apapun yang terjadi masih ada satu state yang harus kita jaga yaitu morality,” ujarnya.

“Bersainglah secara ethical, jangan melebihi itu karena Anda mencelakakan orang lain sama dengan Anda mencelakakan anak cucu Anda sendiri nantinya,” kata Philip.

Terpisah, Rektor Universitas Ma Chung Prof. Dr. Ir. Stefanus Yufra Menahen Taneo, M.S., M.Sc. dalam sambutannya menyatakan bahwa di usia Ma Chung ke-16, kampus yang memiliki motto ‘Minum Air Ingat Sumbernya’ ini sudah bertransformasi menjadi perguruan tinggi yang memiliki nilai keindonesiaan yang hakiki.

Beberapa tahun yang lalu, Yufra, sapaan akrabnya berkesempatan hadir di suatu pertemuan di Balai Kota Malang yang mengundang para pimpinan perguruan tinggi.

“Saat itu saya Wakil Rektor III memang. Mereka mengatakan bahwa tidak ada perwakilan Universitas Ma Chung yang hadir. Saya mengatakan ‘saya dari Universitas Ma Chung‘, mereka seolah-olah tidak percaya melihat saya mewakili Universitas Ma Chung,” kata Yufra yang merupakan putra Soe, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur ini.

Bayangan para pimpinan perguruan tinggi tersebut, ujar Yufra, Universitas Ma Chung wajahnya ‘tidak seperti ini’.

Tapi, lanjutnya, itulah visi pendirian Universitas Ma Chung yang dicetuskan yang dicetuskan oleh para alumni Sekolah Menengah Ma Chung pada tahun 2001 di Kota Xianmen, Tiongkok.

“Saat itu para alumni berkomitmen mencanangkan suatu filosofi yang kalau bapak-ibu masuk di gedung rektorat, tertulis di sana, ‘Minum air ingat sumbernya. Kalau sudah sukses balaslah budi pada kampung halamanmu’,” katanya.

Pada saat itu, 2001, belum lama terjadi krisis multidimensional di Indonesia tahun 1997-98.

Para alumni yang saat itu dari sekolah menengah Tionghoa dan berada di Tiongkok, mereka ingin berkontribusi kepada pembangunan di Indonesia, yang merupakan kampung halamannya.

“Maka mereka punya komitmen membangun universitas ini dengan tujuan ikut bukan hanya mencerdaskan kehidupan bangsa, tapi juga ikut mengatasi masalah yang ada di Indonesia dengan tidak memandang dari agama, suku, atau ras, tetapi didirikan untuk seluruh warga Indonesia,” paparnya.

Keindonesiaan itu juga tercermin dari para nakhoda yang pernah membawa kapal besar Universitas Ma Chung berlayar mengarungi samudera Tridharma Perguruan Tinggi sejak didirikan pertama kali.

“Rektor pertama kelahiran Lampung, rektor kedua kelahiran Jawa Barat, Ciamis. Rektor ketiga kelahiran Karo, Sumatra Utara, dan yang sekarang berbicara ini, kelahiran Nusa Tenggara Timur. Jadi ini mewakili Nusantara,” sebut pakar UMKM ini disambut tepuk tangan tamu undangan.

Arvendo Mahardika

– Sabtu, 29 Juli 2023 | 22:36 WIB

https://www.aboutmalang.com/edupolitan/1429647445/talkshow-bersama-enggartiasto-lukita-dan-tung-desem-waringin-meriahkan-dies-natalis-ke-16-universitas-ma-chung?page=3

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP