Sivitas Akademika Universitas Ma Chung tidak henti-hentinya berupaya untuk belajar dan meningkatkan kualitas diri. Kali ini proses belajar dilakukan melalui event Management Creativity Talk yang mengangkat tema “The Importance of Sustainable Growth and Self Adaptation for Entrepreneurs” dalam kaitannya pengembangan bisnis. 

Tema tersebut diangkat sebagai bentuk kekhawatiran akan banyaknya usaha yang tidak dapat bertahan dalam mengembangkan bisnis. Hal ini menjadi indikasi pentingnya sustainable growth dalam sebuah bisnis.

Selain itu, kemampuan self-adaptation dalam diri pengusaha juga penting untuk dimiliki dalam menghadapi berbagai masalah yang tidak tentu di masa depan. Permasalahan-permasalahan tersebut dapat terjadi baik dalam kehidupan pribadi pengusaha, maupun dalam pengembangan bisnis yang dijalani.

Oleh karenanya, Management Creativity Talk diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan dan wadah bagi mahasiswa maupun masyarakat umum untuk dapat belajar langsung dari narasumber yang telah memiliki pengalaman dalam bisnis dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kali ini, Management Creativity Talk mengundang dua orang narasumber istimewa, yakni Julius Elia Ratu (Hospitality Business Consultant) dan Andrianto Saputra L (owner Pondok Desa Resto Group).

Julius Elia Ratu dalam materinya menyampaikan cara untuk menjadi pebisnis yang sukses, namun tetap dengan prinsip untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya. Selain itu, ia mengingatkan seluruh peserta yang hadir untuk selalu memperbaiki diri dan menghilangkan rasa takut yang ada.

“Kemudian, saat menjadi seorang entrepreneur kita merasa takut jatuh, maka kita harus belajar untuk menaikkan service quality dan hilangkan rasa takut tersebut. Misalkan kita menjadi entrepreneur di bidang Food and Beverages (FnB), maka penting bagi kita untuk menjaga kualitas makanan dan hospitality (service kepada konsumen),” ujarnya.

Di sisi lain, materi Andrianto berfokus pada cara pengembangan ide bisnis, seperti dengan cara yang paling sederhana adalah dengan metode amati-tiru-modifikasi. Dengan begitu, kita dapat terus berinovasi dan menghasilkan produk yang unggul.

“Jika kita bergerak di bidang FnB, ada hal-hal yang harus ada, yaitu kualitas rasa tidak boleh berubah, harus ada inovasi, dan menyediakan service yang bagus. Selain itu, kita juga memerlukan masukan-masukan dari konsumen untuk meningkatkan kualitas layanan dan produk yang kita berikan,” kata Andrianto.

“Cara untuk memilih masukan dari konsumen adalah dengan mencari tahu demand, menambah variasi sesuai selera konsumen, dan mengikuti demand yang lebih banyak (membuat S.W.O.T). Perlu juga diadakan segmentasi untuk menentukan harga, jadi menentukan dulu apa yang akan dijual, baru menentukan harganya,” pungkasnya.

Acara yang diketuai oleh Vanessa Nathania (mahasiswi Prodi Manajemen angkatan 2023) ini merupakan bagian dari program kerja Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Manajemen Universitas Ma Chung. Dengan usaha terbaik seluruh tim dan bimbingan dari Bapak Yasin Nur Rohim, S.E, M.M dan Ibu Santi Widyaningrum, S.P, M.B.A., acara ini berhasil menarik antusias para peserta.

Kegiatan yang diselenggarakan pada Sabtu, 27 April 2024 di Gedung Balai Pertiwi Universitas Ma Chung ini berjalan lancar dan sukses. Peserta yang hadir tidak hanya dari Universitas Ma Chung, melainkan dari beberapa instutusi pendidikan lainnya seperti Institut Asia dan Polinema. Total terdapat sekitar 70-80 peserta yang turut hadir mengikuti acara ini.

Terselenggaranya Management Creativity Talk “The Importance of Sustainable Growth and Self Adaptation for Entrepreneurs” menjadi implementasi dan bukti kegigihan sivitas akademika Universitas Ma Chung dalam upayanya untuk selalu belajar dan meningkatkan kualitas diri. Lebih dari itu, melalui kegiatan ini Universitas Ma Chung membuka diri untuk berbagi pengalaman belajar bersama sivitas akademika dari institusi pendidikan yang lain.