CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

Food Waste Management: Capacity Building dari Erasmus dan Universitas Ma Chung

by Admin Sasing / 1 July 2021 / Published in Machung

Pengelolaan sampah makanan atau food waste management adalah satu hal yang kian perlu diperhatikan di semua bidang keilmuan, mulai teknik hingga Sastra Inggris. Apalagi bila jurusan Sastra Inggris itu memiliki konsentrasi di bidang pariwisata dan perhotelan seperti yang dimiliki Universitas Ma Chung. Di tengah tingginya tuntutan untuk berproduksi dan berinovasi, kita tidak boleh melupakan apa yang menjadi efek samping dari proses itu, seperti sampah makanan, misalnya.

Merupakan sebuah kebanggaan bagi saya dapat terpilih menjadi peserta Training of Trainer (TOT) pada program Erasmus+IN2FOOD Project. Program hibah konsorsium untuk Capacity Building Higher Education ini melibatkan 8 universitas (5 universitas di Indonesia dan 3 universitas di Eropa) yaitu :

  1. Universitas Katolik Parahyangan, Bandung (Koordinator)
  2. Universitas Ma Chung, Malang
  3. Universitas Bina Nusantara, Jakarta
  4. Universitas Pembangunan Jaya, Tangerang
  5. Universitas Prasetya Mulya, Jakarta
  6. Universiteit Ghent, Belgium
  7. Tampere University, Finland
  8. Hotelschool The Hague, Netherlands

Mata Kuliah Bertema Food Waste Management

Salah satu “Work Package” dalam program tersebut bertujuan untuk modernisasi mata kuliah dengan tema Food Waste Management. Menariknya, salah satu mata kuliah di Konsentrasi Pariwisata Prodi Sastra Inggris, yaitu Introduction to Hotel Management, dilibatkan di sini. Tugas saya berikutnya adalah memasukkan tema sampah makanan dalam mata kuliah tersebut. Setelah itu perlu perancangan design thinking untuk memodernkan RPS ke arah project mahasiswa yang bisa menumbuhkan satu soft-skill yang sedang dibutuhkan ini.

Dalam masa pandemi ini, pelaksanaan ToT diadakan secara hybrid dimana aktivitas peserta ToT dilakukan secara offline dan online. Karena Universitas Ma Chung adalah Host (Penyelenggara) kegiatan ToT tersebut, maka saya mendapatkan kesempatan bertemu secara offline dengan rekan-rekan dosen pengampu mata kuliah lainnya yang berasal dari 5 universitas di Indonesia.

Peserta Capacity Building Food Waste Management

Materi ToT yang Mutakhir

Sebagai bagian dari acara hybrid tersebut, peserta berkumpul bersama di Hotel Harris Malang selama 2 hari (24-25 Juni 2021) untuk mengikuti sejumlah materi ToT, yaitu :

  1. Diskusi dan brainstorm mengenai kegiatan mata kuliah yang diampu. Kegiatan ini berisi sharing mengenai bagaimana melaksanakan mata kuliah dengan tema Food Waste yang sudah dilaksanakan oleh beberapa dosen di TA. 2020/2021. Dari kegiatan ini, saya mendapatkan insight bagaimana memasukkan tema pengelolaan limbah makanan ini ke dalam mata kuliah Introduction to Hotel Management yang akan dilaksanakan pada Semester Ganjil TA. 2021/2022.
  2. Sharing session with Garda Pangan. Kegiatan ini sungguh membuka mata nurani saya dan peserta lainnya yang hadir karena mendapatkan cerita mengenai bagaimana proses kegiatan food rescue yang beberapa anggotanya adalah mahasiswa di kota Surabaya dan Malang.
  3. Food Waste Management. Narasumber pada sesi ini adalah Assoc. Prof. Elina Narvanaen dari Tampere University. Dalam sesi ini, materi yang diberikan adalah bagaimana mengintegrasikan tema ini ke dalam mata kuliah. Dengan paparan lengkap mengenai pemahaman konsep ini (pengertian, pemangku kepentingan, kerangka berpikir, dan solusi terhadap permasalahan limbah makanan), sesi ini sangat bermanfaat untuk mengangkat issue food waste dalam mata kuliah yang akan diaplikasikan.

Penguasaan Metode Kritis

Selain tema-tema mutakhir ini, ada juga seperangkat metode kritis yang disertakan dalam ToT ini:

  1. Design Thinking Tools. Narasumber pada sesi ini adalah Prof. Jelle Saldien dari Ghent University. Sesi ini memperkenalkan salah satu aplikasi yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran online yaitu Miro. Diawali dengan warming-up session yang langsung menggunakan aplikasi miro, seluruh peserta ToT dengan semangat mencoba berpartisipasi untuk membuat gambar dengan menempelkan post-it warna-warni pada papan tulis besar sesuai contoh yang diberikan. Lebih mendalam lagi, sesi ini mengajarkan bagaimana membuat “persona” hingga “storyboard”. Cara menggunakan aplikasi miro ini dapat dilihat selengkapnya pada link ini.
  2. Sharing aplikasi Design thinking dari Universitas Koordinator. Sesi ini disampaikan oleh Dr. Johanna Renny Octavia sebagai Koordinator Program Erasmus di Indonesia. Ibu Johanna menyampaikan pengalaman bagaimana mengaplikasikan design thinking pada mata kuliah social innovation sebagai project mahasiswa. Materinya sangat inspiratif dan peserta ToT dapat melihat tahapan apa saja yang dibutuhkan untuk mengaplikasikan design thinking dalam project mahasiswa.
    Sesi ini sangat special bagi saya karena saya mendapatkan kesempatan untuk sharing mengenai project mahasiswa yang pernah saya inisiasi yaitu mengintegrasikan 3 mata kuliah dari 3 program studi yang ada di Universitas Ma Chung dengan luaran membuat exhibition. Terus terang, saya merasa kecil dan minder karena merasa kurang layak untuk mempresentasikan pengalaman saya, apalagi berada di tengah-tengah peserta yang berasal dari universitas besar dan terkenal sampai level internasional. Namun dengan semangat dari Pak Jasmin (KUI) yang tidak pernah bosan untuk meyakinkan saya, akhirnya saya bisa menceritakan secara lengkap mengenai design project untuk mahasiswa yang pernah saya laksanakan.
  3. Critical Thinking and problem solving. Sesi ini disampaikan oleh Anna De Viser – Amundson, MSc, PhD cand. dari Hotelschool The Hague. Penjelasan dalam sesi ini sangat menarik, diawali dengan masing-masing peserta menyebutkan snack kesukaan dan alasannya apa yang juga harus dihubungkan dengan issue food waste. Proses tersebut adalah cara untuk men-stimulus peserta agar dapat berpikir kritis. Sesi tersebut dilanjutkan dengan peserta harus menulis kalimat (2 happy dan 2 un-happy) dalam peran peserta sebagai pendidik dengan tema sampah makanan. Kemudian peserta diminta membacakan kalimat tersebut satu per satu dan diakhiri dengan kalimat “I’m responsible”. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran bagaimana kita bisa berkontribusi terhadap permasalahan sampah makanan.

Kegiatan ToT ditutup dengan mengadakan kunjungan ke Universitas Ma Chung dan seluruh peserta sangat antusias ingin mengenal Universitas Ma Chung lebih dekat. Sangat menyenangkan bisa berinteraksi langsung dengan peserta ToT dari beberapa universitas di Indonesia sekaligus memperluas jejaring untuk bekerjasama dalam mengerjakan project Erasmus.

Reporter: Melany, S.ST.Par., M.M.Tr.

Bu Melany Bersama Ibu Johanna Koordinator Proyek Erasmus

Penulis bersama Ibu Johanna, Koordinator Proyek Erasmus

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP