CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: info@machung.ac.id. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

Hadirkan Dahlan Iskan dan Novi Basuki, Universitas Ma Chung Ajak Civitas Akademika Belajar Dari Tiongkok

by Humas Universitas Ma Chung / 8 September 2023 / Published in Machung

Dari kiri: Dahlan Iskan, Novi Basuki dan moderator Wawan Eko Yulianto (Foto: Dani Alifian/beritajatim.com)

Malang (beritajatim.com) – Universitas Ma Chung menghelat #MaChungtalk dengan topik ‘Belajar dari Tiongkok’. Acara untuk mengajak civitas akademika Ma Chung belajar tentang Tiongkok ini berlangsung di Balai Pertiwi Universitas Ma Chung pada Jumat 8 September 2023 malam.

Dua pembicara yang dihadirkan dalam acara #MaChungtalk, yaitu Dahlan Iskan (menteri BUMN Republik Indonesia 2011-2014) dan Novi Basuki (penulis dan peneliti budaya Tiongkok). Acara dipandu oleh moderator Wawan Eko Yulianto dosen Ma Chung sekaligus Wakil Rektor III.

Rektor Ma Chung, Dr. Ir. Stefanus Yufra M Taneo M.S M.Sc., menjelaskan bahwa MaChung Talk merupakan agenda rutin bulanan. Bulan september ini dikemas dengan acara bedah buku ‘Belajar dari Tiongkok’ karya Dahlan Iskan.

“Kami memiliki SOE (Spirit of Excellence) suatu semangat keunggulan untuk menjadi universitas unggul. Kami harus banyak belajar, dari individu, institusi, dan pemerhati pendidikan. Kami lakukan ini setiap bulan dengan topik berbeda beda,” ujar Rektor Ma Chung.

Topik ‘Belajar Dari Tiongkok’ dipilih karena saat ini Tiongkok menjadi negara yang diuntungkan di dunia karena kemajuan ekonominya. “Apa yang bisa dipelajari dari itu, sebagai institusi, lembaga, kabupaten, provinsi, bahkan negara? Malam ini kita banyak membahas pertanyaan tersebut,” kata Dr. Stefanus.

Saat sesi bedah buku, Dahlan Iskan menyebut bahwa ideologi Tiongkok sebenarnya fleksibel. Komunisme Tiongkok saat ini punya empat kaki, yaitu ideologi, buruh tani, pengusaha, dan terakhir ilmu pengetahuan.

“Saat ini di Tiongkok itu intinya apapun yang tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan tidak boleh dilaksanakan. Kalau begitu, komunisme di Tiongkok bukan komunisme lagi. Tiongkok saja memasukkan ilmu pengetahuan menjadi soko guru ideologi komunismenya, apalagi Universitas,” ujar pendiri Harian Disway ini.

Menurut Dahlan Iskan, terlalu banyak Universitas yang kadang melaksanakan sesuatu yang tidak cocok dengan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, tugas perguruan tinggi untuk terus memasyarakat ilmu pengetahuan agar manusia hanya mengandalkan otaknya, bukan justru percaya takhayul dan otak atik saja.

“Ma Chung harus memperbanyak prodi yang terkait dengan Ilmu Pengetahuan supaya masyarakat kita semakin rasional. Di indonesia, terlalu banyak fakultas sosial sehingga sulit kalau kita mau belajar dari Tiongkok,” kata Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2009 tersebut.

“Untuk belajar dari Tiongkok yang penting adalah fleksibel dan disesuaikan dengan tuntutan zaman dan terbuka pada perubahan,” kata Dahlan Iskan mengakhiri.

Sementara itu, Novi Basuki, mengawali pembicaraan dengan mengutip pepatah Tiongkok. “Kalau kita tidak menyimak tidak mematuhi apa yang dinasihatkan oleh guru dan senior maka kerugian akan ada di depan mata,” ujar Novi menirukan pepatah Tiongkok.

Di Indonesia ini, kata Novi, kacamata yang digunakan melihat Tiongkok masih buatan perang dingin dan warisan ’65. Padahal Tiongkok sudah berubah drastis sejak tahun ’78. Banyak perubahan yang terjadi di Tiongkok sana, dari 78 sampai dengan 2023.

Penulis buku ‘Ada Apa dengan Cina’ ini menyebut, salah satu perubahan paling besar di Tiongkok adalah memerdekakan pikiran mereka. Dahulu, ketika Mao Zedong berkuasa, Tiongkok disebut sebagai tirai bambu karena miskin dan tertutup.

“Tahun 78, presiden yang baru menyadari , kalau pikiran Tiongkok tertutup tidak akan maju. Tahun 78, Den Xiaoping melakukan reformasi. Tiongkok mulai membuka diri bahkan ke Amerika sekalipun Kapitalis,”

Novi Basuki mengakhiri penyampaian dengan mengutip pernyataan Den Xiaoping. “Kalau pikiran kita tidak mau terbuka dan merdeka untuk belajar apapun, hanya ada satu jalan mati saja,” ungkapnya. (dan/ian)

Jumat, 8 September 2023, 22:27 WIB

Reporter : Muhammad Afnani Alifian

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP