CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: info@machung.ac.id. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

Wujudkan Syukur, Ma Chung Gelar Baksos

by superadmin / 2 July 2020 / Published in Machung

Sebagai ungkapan syukur atas perjalanan 13 tahun di dunia pendidikan, Universitas Ma Chung menggelar baksos sekaligus untuk merespon pandemi COVID-19. Bakti sosial dengan sasaran masyarakat sekitar dan mahasiswa Universitas Ma Chung diadakan dalam 4 gelombang yaitu:

Pembagian Hand Sanitizer

Bekerjasama dengan Laboratorium Kimia Farmasi Program Studi Farmasi, Universitas Ma Chung memproduksi hand sanitizer yang kemudian dibagikan pada tanggal 6-7 April 2020 yang lalu. Hand sanitizer ini dibagian ke posko COVID-19 di berbagai titik yaitu: posko COVID-19 Kabupaten Malang, posko COVID-19 Kecamatan Dau, Koramil Dau, Polsek Dau, serta Puskesmas Dau.

Dalam kunjungan ke kecamatan Dau, tim juga menggali informasi mengenai barang-barang yang sekiranya dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. “Kami membutuhkan banyak masker dan sembako, karena banyak warga Kecamatan Dau yang kehilangan pekerjaan serta tidak bisa membeli masker,” demikian ujar Eko Margianto, Camat Dau. Dengan dasar itulah Universitas Ma Chung bergerak untuk memberikan bantuan selanjutnya.

 

 

 

 

 

Pembagian Masker

Bantuan tahap dua berupa 1000 buah masker disalurkan pada 6 Mei 2020 yang lalu. Masker berlogo Universitas Ma Chung ini diproduksi oleh salah satu alumni Universitas Ma Chung, Franky Hendrawan yang kini meneruskan usaha keluarga di bidang konveksi. Seribu masker ini diberikan ke posko COVID-19 Kecamatan Dau yang kemudian didistribusikan ke 10 desa yang ada di Kecamatan Dau termasuk ke Desa Karang Widoro – desa tempat Universitas Ma Chung berdiri.

 

Pembagian Sembako untuk Mahasiswa

Tidak hanya masyarakat sekitar, mahasiswa Universitas Ma Chungpun banyak yang terdampak pandemi ini. Mahasiswa yang berasal dari luar Malang tidak dapat kembali ke daerah asalnya, bahkan ada beberapa diantaranya ada yang kesulitan mendapatkan bahan pangan karena keterbatasan dana. Oleh karena itu, para dosen dan staf tergerak untuk mengumpulkan donasi, dan donasi tersebut telah disalurkan ke mahasiswa terdampak dalam bentuk sembako pada 18-19 Juni 2020 lalu.

“Kami mengucapkan terima kasih karena universitas mau peduli dengan kami  yang tidak bisa pulang ke daerah asal,” ujar salah satu penerima bantuan. Bantuan untuk mahasiswa ini juga disambung dengan adanya program relaksasi pembayaran uang kuliah oleh pimpinan universitas. “Para dosen tidak berhenti mengajar, bahkan membutuhkan usaha ekstra untuk mengajar secara daring,” demikian keterangan dari Prof. Dr. Patrisius I. Djiwandono, Wakil Rektor I. “Oleh karena itu, untuk membantu meringankan beban orang tua dalam pembayaran uang kuliah, yaitu dengan program relaksasi – kemudahan untuk mencicil biaya kuliah,” sambung beliau.

 

Pembagian Sembako untuk Masyarakat

Merespon kebutuhan masyarakat yang terdampak COVID-19, panita dies natalis ke-13 juga melaksanakan baksos dengan membagikan sembako kepada warga desa Karang Widoro pada 30 Juni 2020 yang lalu. Diterima langsung oleh Kepala Desa Karang Widoro – Eko Witono, bantuan yang diserahkan oleh Prof. Dr. Patrisius Djiwandono ini berupa 381 kg beras, 27 kardus Mie instan, 127 liter minyak goreng, kecap, sarden, serta snack. “Atas nama Desa Karang Widoro, kami menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Kami akan distribusikan bantuan ini kepada warga yang membutuhkan,” demikian ujar Kepala Desa.

Awalnya, dies natalis ke-13 ini akan diisi dengan berbagai kegiatan seperti yang dilakukan tahun lalu. Namun demikian, karena adanya pandemi ini, panitia banting setir dengan melakukan baksos. “Kami ingin Universitas Ma Chung dapat berkontribusi kepada masyarakat sekitar,” ujar Wahyu Dianing Ratri – Ketua Panitia Dies Natalis XIII. “Maka dari itu, dana pelaksanaan Dies ini kami alihkan untuk membantu mereka yang membutuhkan, baik keluarga besar Ma Chung sendiri maupun masyarakat desa tempat kami berada,” tekannya lagi. “Kami ingin nilai Kewargaan yang menjadi salah satu dari 12 nilai Ma Chung ini tidak berhenti menjadi jargon, namun dapat diwujudnyatakan,” pungkasnya.

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP