CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

Universitas Ma Chung Gelar Festival Kampung Pecinan

by Humas Universitas Ma Chung / 25 July 2024 / Published in Machung

Oleh: Hanum Oktavia | Editor: Syamsuddin
25 Jul 2024 – 12:03 Malang

KBRN, Malang : Universitas Ma Chung kembali menggelar Festival Kampung Pecinan pada 26-28 Juli 2024 di kampus Ma Chung. Perayaan ini merupakan bagian dari rangkaian acara spesial Dies Natalis ke-17 Universitas Ma Chung tahun ini.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Ma Chung, Wawan Eko Yulianto, SS. MA. PhD. mengatakan, Festival Kampung Pecinan ini berisi tentang perayaan keberagaman antara Malang dan Tionghoa. Sebelumnya, festival ini diadakan di wilayah kampung pecinan maupun klenteng. Namun, untuk memperingati hari jadi ke-17 Universitas Ma Chung, festival ini akan digelar di lingkungan kampus.

“Selama tiga hari, Universitas Ma Chung bersama dengan Klenteng Eng An Kiong dan banyak pihak lainnya menampilkan berbagai pertunjukan menarik yang menggambarkan harmonisasi antara budaya Tiongkok dan Indonesia,” katanya, Kamis (25/7/2024).

Festival yang dibuka secara gratis untuk umum ini akan menampilkan beragam penampilan budaya meliputi barongsai, wushu, pencak silat, tari topeng ireng, sinden dan musik Tiongkok, leang leong, wayang suket, shufa, tari kipas, singo barong dan barongan, tari mbeso genjring, Chinese dance, serta penampilan siswa-siswi SMA.

“Ada juga lomba-lomba pidato bahasa Mandarin, mewarnai, serta peresmian apotek yang merupakan bagian dari prodi pendidikan apoteker, bazar makanan tradisional Jawa-Tionghoa, pertunjukan dari berbagai elemen wayang potehi, dan lain-lain,” ungkap Wawan.

Ia berharap Festival Kampung Pecinan menjadi wadah yang mempertemukan elemen-elemen budaya Tionghoa dan Indonesia dalam sebuah harmoni yang indah, upaya mempertahankan warisan budaya yang kaya ini, juga sarana mendidik generasi muda tentang pentingnya toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman budaya.

“Kami juga menyuguhkan spot foto yang memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para pengunjung. Mini museum ini akan memamerkan alat-alat musik tradisional, seperti gamelan Jawa dan guzheng Tiongkok, memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk lebih mengenal kekayaan budaya kedua negara,” tandasnya.

Link berita asli di sini.

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP WhatsApp